Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah berhasil menghentikan pelemahannya selama tiga hari berturut-turut terhadap dolar Amerika Serikat (AS) Kamis lalu. Penguatan rupiah kemungkinan akan berlanjut pada perdagangan Jumat (9/12/2022) melihat indeks dolar AS kembali turun pada perdagangan Kamis.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Reuters antara 2-8 Desember terhadap 84 ekonom, mereka semua memperkirakan The Fed (bank sentral AS) akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pekan depan.
Indeks dolar AS jatuh untuk hari kedua berturut-turut.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Ekspektasi kenaikan suku bunga Fed yang lebih moderat naik setelah beberapa data ekonomi AS memburuk.
Klaim pengangguran meningkat dan permintaan pinjaman rumah lesu. Awal bulan lalu, AS juga mengumumkan tingkat pengangguran mereka sebesar 3,7% pada November, tidak berubah dari Oktober.
Kepala Ekonom Goldman Sachs Jan Hatzius memperkirakan penjualan ritel akan turun 0,2% pada November dari bulan sebelumnya. Data Adobe juga menunjukkan terjadi penurunan penjualan sebesar 4% (yoy) selama pesta diskon Black Friday November lalu.
Secara teknikal, rupiah telah kembali di atas Rp15.450/US$, yang akan menjadi kunci pergerakan minggu ini.
Level tersebut adalah Fibonacci Retracement 38,2%, diambil dari level terendah pada 24 Januari 2020 di Rp13.565/US$ dan tertinggi pada 23 Maret 2020 di Rp16.620/US$.
Grafik: Rupiah Harian (USD/IDR).
Foto: Refinitif
Rupiah, yang dilambangkan dengan USD/IDR, juga telah kembali di atas rata-rata pergerakan 50 hari (rata-rata bergerak 50/MA 50). Sehingga tekanan terhadap Mata Uang Garuda kembali besar.
Indikator Stochastic pada grafik harian bergerak naik setelah mendekati wilayah oversold.
Stochastic adalah leading indicator, atau indikator yang memulai pergerakan harga. Saat Stochastic mencapai area overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga instrumen berpeluang berbalik arah.
Grafik: Rupiah 1 Jam
Foto: Refinitif
Namun jika dilihat dari stochastic 1 jam yang digunakan untuk memproyeksikan pergerakan harian mulai naik dari area overbought yang memberikan peluang harga untuk naik.
Support terdekat ada di kisaran Rp 15.600/US$ – Rp 15.590/US$. Jika ditembus. rupiah berpeluang menguat menuju Rp 15.530/US$.
Sedangkan selama berada di atas support tersebut, rupiah berisiko menuju Rp15.700/US$ hingga Rp15.720/US$.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Surplus BOP RI, Sanggupkah Rupiah Kalahkan Trio Dolar Ini?
(pap/pap)