liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

AC Mati Hampir 2 Jam, Super Air Jet Klaim Pesawat Prima-Siap Terbang

Super Air Jet angkat suara soal viral AC pesawat dengan nomor penerbangan IU-737 rute Bali-Jakarta yang disebut mati hampir dua jam.

Jakarta, CNN Indonesia

Udara SuperJet angkat suara Anda tentang menjadi viral pendingin udara pesawat dengan nomor penerbangan IU-737 rute Bali-Jakarta yang dikabarkan meninggal dunia hampir dua jam lalu.

Kejadian tersebut terekam dalam sebuah video dan menjadi viral di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun Instagram @jakartainfo.

Dalam video yang diunggah, sejumlah penumpang terlihat mengipasi secarik kertas yang diduga untuk menghilangkan panas akibat matinya AC pesawat.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Super Air Jet Flight DPS – CGK IU 373 AC stop dari Bali ke Jakarta, 1 jam 50 menit, bayangkan!” menulis teks dalam video.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari mengatakan semua aspek prosedur penerbangan dilakukan dengan sempurna.

Menurutnya, standar keselamatan penerbangan dilakukan dengan pengecekan sebelum pesawat lepas landas. Mulai dari pre-flight inspection, service dan refueling, hingga final inspection.

[Gambas:Instagram]

“Hasil pemeriksaan pra keberangkatan menunjukkan seluruh sistem dan perlengkapan pesawat dalam kondisi prima dan siap terbang,” kata Ari dalam keterangannya, Rabu (22/3).

Ari menjelaskan, pesawat Super Air Jet yang membawa 179 penumpang dan enam awak kabin itu berangkat dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Selasa (21/3) pukul 17.55 WITA.

Kemudian, saat pesawat berada di ketinggian 30 ribu kaki di atas permukaan laut, ada indikasi bahwa sistem pengatur tekanan udara di dalam kabin tidak berfungsi dengan baik (kurang optimal).

“Sehingga pilot harus menurunkan ketinggian pesawat, gangguan ini menyebabkan suhu udara di dalam kabin menjadi lebih tinggi dari seharusnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, pesawat mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 18.40 WIB. Semua penumpang juga mengikuti prosedur kedatangan.

Ari mengatakan, sebagai langkah awal, pihaknya akan memeriksa secara menyeluruh pesawat tersebut untuk mencari penyebab kejadian tersebut.

“Langkah pertama pemeriksaan pesawat secara menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk mencari penyebab insiden atau masalah teknis. Setelah itu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan analisis mendalam untuk memastikan pesawat kembali aman untuk digunakan,” dia berkata.

Lebih lanjut, Super Air Jet juga meminta maaf kepada seluruh penumpang atas kejadian tersebut.

[Gambas:Video CNN]

(des/dzu)