Jakarta, CNNIndonesia —
Ketua Umum Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyebutkan bahwa ada kelompok politik yang mengatasnamakan Nahdlatul Ulama (NU) yang ingin dibagi.
Menurutnya, kelompok itu ingin mendobrak stabilitas Ansor dan Banser menjelang tahun politik 2024. Hal itu disampaikan Yaqut saat menutup General Conference XXVI GP Ansor di Asrama Haji, Kota Bekasi, Jawa Barat.
“Saat ini ada upaya memecah stabilitas Ansor dan Banser dari kelompok politik yang mengatasnamakan NU untuk memecah stabilitas Ansor dan Banser. Oleh karena itu, terus konsisten melakukan regenerasi dan reorganisasi organisasi, serta mempererat persatuan. ,” dia berkata. Yaqut mengutip pernyataan resmi.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Yaqut tidak merinci kelompok politik mana yang dia maksud. Ia kemudian meminta anggota Banser dan Ansor untuk selalu solid.
Yaqut meminta kader terus memperkuat koordinasi di semua tingkatan. Apalagi, perkembangan politik negara ke depan akan semakin dinamis.
Ia juga menyebut ada aktor politik yang mengangkat isu agama dalam pemilu.
“Memasuki tahun politik, banyak aktor politik yang berpikiran sempit demi memajukan kepentingannya. Bahkan ada yang licik dengan mengungkit isu atau simbol agama. Hal ini harus kita waspadai bersama karena sangat berbahaya bagi keutuhan negara. ,” dia berkata. dikatakan.
Yaqut menegaskan, bangsa Indonesia dibangun atas perjuangan keras para pendiri bangsa untuk menyatukan berbagai perbedaan.
Menghadapi situasi ini, Yaqut pun meminta kader Ansor dan Banser tidak menyerah. Karena sangat mungkin para pengguna politik agama juga mengincar para kader Nahdlatul Ulama (NU) ini untuk kepentingan praktis.
Ia bertekad agar agenda politik Pemilu 2024 berjalan sesuai aturan, berlangsung aman, jujur, adil, dan menyenangkan.
Hal ini juga sejalan dengan instruksi Presiden Jokowi yang mengimbau masyarakat untuk menjunjung tinggi etika dengan mengutamakan kesopanan dan saling menghormati.
“Untuk itu saya berpesan kepada seluruh kader dimanapun berada agar selalu satu arah dan satu garis terhadap segala upaya yang memecah belah rakyat. Ini penting karena tensi politik akan meningkat ke depan, sehingga perlu kehati-hatian,” kata Yaqut yang juga Menteri Agama.
(rzr/bmw)
[Gambas:Video CNN]