liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Andai Ferry Tidak Bohong di Depan Polisi Mungkin Saya Maafkan

Andai Ferry Tidak Bohong di Depan Polisi Mungkin Saya Maafkan


Jakarta

Ada pernyataan Ferry Irawan yang meyakinkan Venna Melinda untuk berpisah. Dengan hidung berdarah, Venna Melinda berhasil kabur dari kamar hotelnya.

Saat itu Venna Melinda putus asa karena pada hari Minggu lorong hotel sepi. Hingga akhirnya ia bertemu dengan seorang petugas kebersihan.

“Yang pertama (setelah melepaskan pemerasan) dia ingin mengelap darah (hidung). Saya tidak mengizinkan, saya mengambil ponselnya dan mengambilnya lagi. Saya mengambil telepon untuk menelepon resepsionis, diambil lagi. ,” kata Venna Melinda di Morning Ambyar Trans TV, Senin (16/1/2023).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Qadarullah adalah darah yang berat, saya memiliki kekuatan, saya berlari keluar, ‘Tolong saya, tolong saya.’ ini hari minggu, mungkin tamunya sarapan pagi, depan hotel ada car free day, musiknya keras banget. Ada petugas kebersihan di ujung, saya bilang ‘Tolong telepon polisi’, kata Ferry kepada ibu untuk menjauh. Tapi apa yang ada di pikiran saya, saya mengambil ponsel saya sehingga saya bisa mengambil gambar (sebagai bukti),” lanjutnya sambil menahan air mata.

Saat itu, Ferry Irawan kembali melakukan kekerasan dengan mendorong Venna Melinda ke tembok. Saat itu petugas kebersihan tiba dengan hotel.

Di situlah Ferry Irawan memasang wajah santai dan mengatakan apa yang terjadi pada Venna Melinda bukan ulahnya. Ferry Irawan mengaku tidak tahu menahu.

“‘Itu bukan perbuatanku, aku tidak melakukan apa-apa.’ Disitu saya bilang, orang ini tidak jujur. Ketika Kapolsek muncul dengan gayanya, dia terus mengatakan, ‘Itu bukan saya, saya tidak tahu apa-apa,'” jelas Venna Melinda.

“Pada saat itu saya tahu dia bukan imam yang baik, dia bukan imam yang saya cari selama 9 tahun terakhir. Saat itu dia mungkin masih bisa mengatakan saya membenturkan kepala saya ke dinding sendiri. . Saya bersyukur, saya masih bisa lari minta tolong saya masih bisa menghubungi orang terdekat saya,” lanjutnya haru sambil menangis.

Sebagai seorang istri, Venna Melinda akan mendapat pengawasan dari suaminya. Namun, apa yang dilakukan Ferry Irawan sudah cukup untuk Venna Melinda.

Seorang suami yang baik harus dengan patuh mengakui kesalahannya. Feri Irawan sebenarnya sedang berusaha cuci tangan dan berbohong.

“Jika dia lembut, mungkin aku akan memaafkannya saat itu. Dia selalu meminta maaf jika dia tidak membuatku bahagia. Tapi bukan itu. Jangan menjadi orang yang manipulatif. Aku percaya padamu, hidupku dan aku. ” anak-anak dalam dirinya. Saya bangga karena saya masih diselamatkan Tuhan dan bisa berbicara,” kata Venna Melinda.

Simak Videonya “Venna Melinda Mengaku Mengalami Luka di Hidungnya Hingga Berdarah”
[Gambas:Video 20detik]
(nanah/basah)