Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa Derivatif Malaysia pada perdagangan hari ini, Senin (28/11/2022) ditutup sebagai hari libur nasional setelah Anwar Ibrahim resmi menjadi Perdana Menteri Malaysia. Bursa Malaysia dijadwalkan beroperasi kembali besok.
Pada perdagangan akhir pekan lalu (25/11), harga CPO akhirnya naik 2,33% menjadi MYR 4.140/ton (US$ 923,8/ton). Selama sepekan terakhir, harga CPO melonjak 7,37% dan menghentikan penurunan dua pekan di bulan ini.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Melonjaknya harga CPO karena data ekspor CPO Malaysia yang positif didorong oleh harga minyak saingan.
“Sesi kedua didorong oleh menguatnya harga Dalian, rilis data ekspor serta penutupan long weekend,” kata seorang trader berbasis di Kuala Lumpur.
Cargo surveyor Societe Generale de Surveillance, Intertek Testing Services dan AmSpec Agri Malaysia memprediksi ekspor MSM Malaysia periode 1-25 November 2022 akan meningkat pada kisaran 4,1%-12,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
Selain itu, pertumbuhan MSM juga didorong oleh kenaikan harga minyak saingan. Harga minyak kedelai di Dalian ditutup naik 1,23%, sedangkan minyak kedelai di Chicago Board of Trade ditutup untuk liburan Thanksgiving.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa di pasar minyak nabati global.
Di sisi lain, harga MSM yang melonjak pekan lalu masih dibayangi penguatan ringgit Malaysia. Dalam sepekan, ringgit Malaysia terpantau menguat tajam sebesar 1,6% terhadap dolar Amerika Serikat (AS), membuat harga CPO semakin mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang asing.
TIM PENELITIAN CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Harga MSM Balas Dendam! Abis berbaring, sekarang dipercepat 1%
(maaf maaf)