Jakarta, CNBC Indonesia – Arab Saudi dilaporkan mulai membuka pintunya bagi warga negara dan investor dari Israel. Ini terjadi ketika Riyadh masih belum memiliki hubungan diplomatik dengan Negara Yahudi.
Kantor berita Israel Globes melaporkan bahwa Arab Saudi akan membuka pintunya bagi wisatawan Israel ke dua pulau Laut Merahnya, Tiran dan Sanafir. Pulau itu sendiri kemudian akan dihubungkan dengan jembatan ke wilayah Mesir.
“Arab Saudi akan segera mengizinkan warga Israel memperoleh visa turis untuk mengunjungi pulau Tiran dan Sanafir yang akan menyediakan hotel dan kasino,” tulis media yang dikutip Al Mayadeen, Selasa (24/1/2023).
Pulau Tiran dan Sanafir sendiri dibeli Arab Saudi dari Mesir pada 2016. Sebelumnya, Pulau Tiran didemiliterisasi sesuai perjanjian normalisasi Mesir-Israel pada 1979.
Meski tidak memiliki sumber daya yang signifikan, pulau ini dianggap strategis mengingat lokasinya sebagai pintu gerbang dari Laut Merah menuju Eliat, pusat ekonomi dan komersial Israel.
Sementara itu, Juni lalu juga disebutkan bahwa Riyadh sedang menarik investor dari Negara Yahudi untuk berinvestasi di wilayahnya. Kepala Eksekutif Kamar Dagang Israel, Nirit Ofir mengatakan kepada kantor berita Al-Monitor bahwa sektor swasta di kedua sisi telah menarik Tel Aviv dan Riyadh ke posisi yang semakin ketat dari sudut pandang ekonomi.
“Arab Saudi mengincar teknologi pertanian Israel dengan penuh minat, karena dapat membantu Riyadh mencapai ketahanan pangan,” kata laporan itu.
Sebelumnya, Arab Saudi melarang masuknya warga Israel ke wilayahnya dan tidak melakukan hubungan diplomatik dengan negara tersebut. Hal ini terkait dengan pendudukan Israel atas wilayah Palestina.
Meski begitu, kedua negara disebut telah berkomunikasi. Pada tahun 2020, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan mengadakan pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS).
Saat itu, negara tetangga Arab Saudi seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain memutuskan untuk menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv. Hal itu dilakukan melalui mediasi oleh Amerika Serikat yang saat itu dipimpin oleh Presiden Donald Trump.
Sementara pihak Saudi sendiri saat ini sedang mengerjakan beberapa proyek besar di sekitar Laut Mediterania. Salah satunya adalah kota baru bernama NEOM.
Proyek-proyek besar ini kemudian bertujuan untuk menarik warga internasional untuk mengunjungi Arab Saudi. Terciptanya kota ini sejalan dengan Visi MBS 2030 yang ingin negaranya lebih mandiri dari minyak.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Pangeran Arab Saudi Diam-diam Miliki Lukisan Yesus Rp 6,9 T
(Luc/Luc)