Jakarta –
Sejumlah peneliti dari Pusan National University, Korea Selatan, hampir saja menciptakan solusi untuk membuat dioda pemancar cahaya organik (OLED) yang berbiaya rendah namun tetap berkualitas tinggi.
Artinya, dalam waktu dekat TV, ponsel, atau monitor dengan panel OLED harus dijual dengan harga lebih terjangkau, dikutip detikINET dari Techspot, Senin (20/3/2023).
Para peneliti menjelaskan bahwa produksi OLED yang ada saat ini tidak hanya mahal, tetapi membutuhkan proses yang sulit. Tapi penelitian mereka bisa membuat OLED lebih terjangkau.
Caranya adalah dengan membuat bahan hole-injection layer (HIL) yang lebih dari 99% tahan pelarut, dan membuat OLED neon merah menggunakan bahan tersebut.
Menurut para peneliti, material HIL memiliki tingkat energi yang optimal, serta mobilitas yang tinggi dan kemampuan film yang sangat baik. Semua itu penting untuk tujuan komersial.
Bahkan Profesor Do-Hoon Hwang dari tim peneliti mengklaim bahwa efisiensi yang dicapai oleh material HIL ini jauh lebih baik dibandingkan material HIL yang digunakan saat ini.
Panel OLED sebenarnya telah ada selama bertahun-tahun, sejak pertama kali digunakan di Eastman Kodak pada tahun 1987. Namun, penerapan skala besar baru terjadi pada tahun 2007, ketika Sony merilis TV pertama dengan panel OLED, XEL-1.
Saat itu, Sony OLED TV ini hanya berukuran 11 inci dan beresolusi 960 x 540 piksel, bahkan HD pun tidak. Namun harganya sangat tinggi, mencapai USD 2.499.
Tapi sekarang semakin banyak perangkat yang menggunakan panel OLED, karena harganya semakin murah — meski masih lebih mahal dari panel lainnya.
Tonton Video “Kesan Pertama Laptop Layar Lipat Asus, Bikin Kagum!”
[Gambas:Video 20detik]
(asj/afr)