Jakarta, CNN Indonesia —
perusahaan penerbangan India Air baru-baru ini merilis kebijakan baru untuk awak kabinnya. perusahaan penerbangan penerbangan itu melarang awak kabin memiliki bercak abu-abu atau botak di rambut mereka.
Aturan baru diberikan kepada awak kabin dalam buklet setebal 40 halaman. Buklet tersebut baru saja dibagikan kepada semua staf India Air Oktober lalu.
Aturan yang agak ekstrim dan ‘aneh’ untuk urusan penerbangan ini dikeluarkan setelah perusahaan diambil alih oleh salah satu konglomerat India, Tata Group. Mereka sepertinya ingin meningkatkan reputasi maskapai, dimulai dari penampilan para staf.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Tak hanya itu, aturan baru ini disebut-sebut akan dipatuhi oleh awak kabin selama shift mereka maupun di luar shift mereka. Grup Tata tampaknya melarang penuaan dengan tidak membiarkan uban berkeliaran di perusahaan mereka.
“Rambut beruban tidak diperbolehkan. Rambut beruban harus diwarnai secara teratur. Warna busana dan henna tidak diperbolehkan,” kata pedoman tersebut, dikutip dari Nz Herald.
Tidak hanya kebotakan dan uban pada pria, aturan lain juga dibuat untuk wanita. Wanita tidak diperbolehkan memiliki rambut pirang, cepol rendah atau simpul tinggi.
Awak kabin harus rutin memotong dan mencukur rambut wajah mereka. Kumis dan jenggot juga dilarang keras selama penerbangan. “Kru laki-laki harus membawa pisau cukur di setiap penerbangan.”
Mereka juga dilarang memakai perhiasan, selain cincin kawin dan gelang yang melambangkan kepercayaan Sikh.
Bukan aturan ‘gila’ yang pertama
Sebelum uban dilarang terbang, aturan lain yang tak kalah eksentrik juga dikeluarkan. Aturan ini mewajibkan awak kabin Indian Air untuk memeriksa indeks massa tubuh (BMI) dan berat badan mereka sebelum penerbangan.
Saat mengeluarkan kebijakan tersebut, mereka mengaku terkait dengan masalah keamanan. Karena kelebihan berat badan kru dapat menimbulkan risiko dalam situasi darurat.
Namun, serikat awak kabin Indian Air keberatan dengan tuntutan tersebut. Menurut mereka, pemeriksaan tersebut mempengaruhi kesehatan mental awak kapal dan tidak ada profesional medis yang hadir.
Selain soal penampilan, pedoman lain juga melarang karyawan memposting soal politik, agama, atau perusahaan secara online. Seorang karyawan mengatakan staf berpikir aturannya terlalu ketat.
“Beberapa orang menganggap penting untuk membangun citra maskapai, tetapi yang lain melihatnya terlalu berlebihan,” kata mereka.
(tst/wiw)
[Gambas:Video CNN]