liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 BARON69 RONIN86 DINASTI168

Baru Terdeteksi ‘Monster Gempa’ Cianjur, 9 Desa Harus Pindah

Baru Terdeteksi 'Monster Gempa' Cianjur, 9 Desa Harus Pindah

Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendesak Pemda Cianjur untuk segera merelokasi warga di sepanjang zona sesar atau Patahan Cugenang.

Pasalnya, kawasan seluas kurang lebih 9 kilometer ini telah dinyatakan sebagai zona berbahaya untuk ditinggali. Hal ini terjadi karena rawan gempa.

“Penyebab gempa Cianjur 5,6 skala Richter pada 21 November 2022 adalah sesar atau sesar Cugenang. Ini merupakan sesar yang baru teridentifikasi dalam survei yang dilakukan BMKG,” kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Badan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (12/8).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Menurut Dwikorita, karena jalur sesarnya berada di kawasan Cugenang, maka disebut Sesar Cugenang. Sebelumnya diduga gempa Cianjur disebabkan oleh aktivitas Sesar Cimandiri karena pusat gempa berada di dekat patahan.

Namun setelah dilakukan analisis mekanisme fokus dan sebaran gempa susulan, analisis citra satelit dan foto udara, serta survei lapangan secara detail oleh BMKG terhadap pola sebaran dan karakteristik keruntuhan permukaan (retakan/retakan pada permukaan tanah), sebaran titik longsor , kelurusan morfologi, dan pola sebaran kerusakan bangunan, disimpulkan bahwa gempa Cianjur disebabkan oleh sesar baru Cugenang.

Dwikorita menjelaskan, Sesar Cugenang membentang kurang lebih 9 kilometer dan melintasi sedikitnya 9 desa. Adapun dari 9 desa yang dilalui Sesar Cugenang, delapan diantaranya masuk dalam wilayah Kecamatan Cugenang.

Kedelapan kampung tersebut meliputi Kampung Ciherang, Kampung Ciputri, Cibeureum, Nyalindung, Mangunkerta, Sarapad, Cibulakan, dan Kampung Benjot. Satu desa terakhir, Nagrak, terletak di Kabupaten Cianjur.

“Karena Sesar Cugenang merupakan sesar aktif, maka rawan terjadi perpindahan atau deformasi, getaran dan kerusakan tanah dan bangunan. Daerah sepanjang sesar harus dibersihkan dari peruntukan sebagai pemukiman, sehingga jika terjadi gempa lagi di sama, tidak ada korban jiwa maupun kerugian material,” imbuhnya.

Dwikorita mengatakan, penemuan atau penetapan zona patahan baru ini sangat penting dalam mendukung proses pemulihan dan rekonstruksi berbagai bangunan yang terkena dampak gempa pada November lalu. Sebab, dalam prosesnya, rumah warga serta fasilitas umum dan sosial lainnya tidak boleh dibangun kembali di jalur gempa.

Namun, lanjut Dwikorita, kawasan ini bukan berarti tidak bisa dimanfaatkan. Menurutnya, kawasan di sepanjang jalur Sesar Cugenang masih bisa dimanfaatkan untuk pertanian, kawasan konservasi, daerah tangkapan air, atau dikembangkan menjadi destinasi wisata dengan konsep ruang terbuka tanpa bangunan permanen.

“Intinya, kawasan lintasan Sesar Cugenang dilarang untuk bangunan tempat tinggal atau bangunan permanen lainnya,” pungkasnya.

Sementara itu, hadir pula dalam konferensi pers tersebut Wakil Ahli Geofisika Dr. Suko Prayitno, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami Dr. Daryono, M.Si, Pj. Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geopotensial dan Penanda Waktu Dr. Muzli, M.Sc, dan Plt. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan, Dr. Supriyanto Rohadi, M.Sc, Koordinator BMKG Jabar Teguh Rahayu, M.Si, dan seluruh anggota tim survei Sesar Cugenang.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Sudah 5 hari gempa susulan masih mengguncang Cianjur

(pgr/pgr)