Jakarta, CNNIndonesia —
Istilah viral ‘jumlah tubuh’ di Tik tok banyak diperbincangkan di dunia maya. Apa sebenarnya ‘jumlah tubuh’ TikTok itu?
Secara harfiah, istilah ini berarti jumlah tubuh. Istilah ini sebenarnya lebih sering digunakan untuk menggambarkan jumlah kematian akibat peristiwa tertentu seperti kecelakaan, bencana alam, atau perang.
Namun rupanya istilah ‘body count’ yang sedang digunakan di media sosial kini telah berubah maknanya menjadi bahasa gaul yang lebih negatif.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Melansir Distractify, bahasa gaul untuk ‘menghitung tubuh’ berarti jumlah orang yang diajak berhubungan seks. Istilah ini digunakan pengguna TikTok untuk menanyakan berapa banyak orang yang pernah berhubungan seks dengan pengguna lain.
Tren ini awalnya dimulai pada tahun 2020 ketika salah satu pengguna TikTok mewawancarai orang asing di jalan untuk menanyakan berapa banyak orang yang berhubungan seks dengan mereka atau massa tubuh mereka. Ini kemudian mulai memasuki Halaman Untuk Anda (FYP) dari pengguna TikTok lainnya.
Konten ini pun banyak mengundang tanggapan negatif karena telah merambah ruang pribadi seseorang, terutama yang tidak dikenal sama sekali. Namun istilah gaul ‘hitungan tubuh’ sudah lama dikenal di luar Indonesia sebelum menjadi trending di TikTok dan viral.
Penggunaan istilah ini menuai kritik. Secara umum, pertanyaan tentang hubungan seksual dianggap pribadi dan tidak boleh ditanyakan oleh orang asing.
Hanya saja, ada sebagian pengguna TikTok yang tidak menganggap hal tersebut sebagai masalah. Mereka justru menganggapnya sebagai lelucon.
Menurut dosen senior dan penulis dengan spesialisasi gender dan seksualitas Lauren Rosewarne, rasa ingin tahu tentang ‘hitungan tubuh’ seseorang muncul dari keinginan mereka untuk membandingkan kemampuan mereka dengan orang lain.
“Pada dasarnya, manusia penasaran dengan manusia lain. Kami tertarik dengan kehidupan pribadi mereka dan rahasia tergelap mereka,” ujar Rosewarne, melansir ABC.
Dari sisi medis, kebiasaan berganti-ganti pasangan seksual bisa menjadi salah satu cara penularan infeksi menular seksual (IMS). Demikian dilansir The English Longitudinal Study of Aging yang dilansir Medical News Today.
Para peneliti menemukan bahwa memiliki 10 atau lebih pasangan seksual seumur hidup meningkatkan risiko diagnosis kanker, dibandingkan dengan memiliki satu atau tidak sama sekali.
Itu menjelaskan ‘jumlah tubuh’ di TikTok.
(del/chs)
[Gambas:Video CNN]