Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mewajibkan pengguna mendaftar untuk membeli Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi sebanyak 3 kilogram (kg). Ini merupakan upaya pemerintah untuk menggunakan LPG bersubsidi sesuai target.
Saat ini, pemerintah juga sedang melaksanakan tahapan pendaftaran WNI yang berhak menerima LPG 3 kg dengan menggunakan data P3KE (Target Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrim).
“Data pertama DTKS, kemudian yang kedua menggunakan P3KE, keduanya sebagai acuan,” ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Sedangkan melalui pendaftaran berdasarkan data P3KE, masyarakat tidak perlu mengunduh atau menggunakan aplikasi khusus untuk membeli LPG 3 kg. Tutuka mengungkapkan nantinya pembelian elpiji 3 kg bisa dilakukan melalui situs yang disediakan sehingga tidak membebani ponsel pembeli.
“Ini baru registrasi jadi gampang, jadi gak pake aplikasi, kalo pake aplikasi susah download dulu, susah. Jangan membebani ponsel yang ingin dibeli,” jelasnya.
Yang pasti, Tutuka menyebut tidak ada larangan membeli elpiji 3 kg. Ia mengatakan, yang penting masyarakat yang ingin mendapatkan elpiji 3 kg sudah terdaftar di data P3KE yang menjadi acuan Kementerian ESDM.
“Yang penting pembeli sudah terdaftar dan tidak ada larangan. Kami belum membahas (pendaftaran dengan) KTP. Nanti saat mendaftar tahun depan akan kami jelaskan apa buktinya dia mendaftar,” ujarnya.
Seperti diketahui, PT Pertamina Patra Niaga selaku Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mengungkapkan telah melakukan uji coba registrasi bagi pengguna yang ingin mendapatkan LPG 3 kilogram. Dari hasil uji coba tersebut, terhubung ada sebanyak 170 juta NIK yang terdaftar.
Direktur Pengembangan Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso mengatakan, penertiban LPG bersubsidi atau PSO (Public Service Obligation) 3 kg dilakukan dengan sistem yang terkoneksi dengan data P3KE.
“Kami serahkan PSO penertiban LPG, uji registrasi pengguna LPG 3 kilogram sudah dilakukan. Sistem MyPertamina sudah mulai terkoneksi, dan data P3KE sudah kami akses,” kata Harsono dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI , Jakarta, Selasa (7/2/2023) ).
Ia mengatakan, sebanyak 47 juta Kartu Keluarga (KK) yang setara dengan 170 juta Nomor Induk Kependudukan (NIK) terdaftar dalam data P3KE. Harsono mengungkapkan, dengan data tersebut pihaknya mendapatkan akses untuk menyalurkan elpiji 3 kg lebih tepat sasaran.
“Kami dapat mengidentifikasi data P3KE dari 47 juta rumah tangga atau sekitar 170 juta NIK,” ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Harga LPG 3 kg berbeda-beda di setiap daerah, bagaimana?
(pgr/pgr)