liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Biden Beri Respons Soal Demo Lockdown China

Biden Beri Respons Soal Demo Lockdown China

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menanggapi protes di China. Dia dikatakan telah memantau protes yang berakhir dengan kerusuhan untuk menuntut diakhirinya penguncian Covid-19 dan menyerukan kebebasan politik yang lebih besar.

Ini dikonfirmasi oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby. “Dia mengawasi, kita semua,” ujarnya dikutip AFP, Selasa (29/11/2022).

Dia mengatakan intinya adalah bahwa Biden tidak akan berbicara untuk pengunjuk rasa di seluruh dunia. Individu, katanya, dapat berbicara sendiri.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Tapi dia, kata Kirby, menekankan dukungan AS untuk hak-hak para pengunjuk rasa.

“Masyarakat harus diberi hak untuk berkumpul dan memprotes secara damai terhadap kebijakan atau undang-undang atau perintah yang mereka sengketakan,” katanya.

Sementara itu, di kampus-kampus AS, aksi unjuk rasa bermunculan untuk mendukung protes di China. Sekitar 100 orang, kebanyakan mahasiswa, berkumpul di Washington untuk menyerukan kebebasan yang lebih besar dan berkabung di Urumqi, Xinjiang.

“(Pejabat) meminjam alasan Covid, tetapi menggunakan batasan yang sangat ketat untuk mengontrol orang China. Mereka mengabaikan nyawa manusia,” kata seorang mahasiswa China bernama Chen.

“Saya datang ke sini untuk berduka,” tambah pemain berusia 21 tahun itu.

Demo juga berlangsung di New York. Ini termasuk kampus Universitas Columbia serta Universitas Duke Carolina Utara.

Puluhan orang juga berkumpul di kampus University of California Berkeley meneriakkan dalam bahasa Mandarin “Xi Jinping, mundur”. Ada juga nyanyian dalam bahasa Inggris “Bebaskan China” sementara seorang pengunjuk rasa terlihat membawa foto Xi dengan slogan “Matilah diktator”.

China sendiri belum mengomentari masalah ini.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Gedung Putih Ungkap Status Terbaru Biden Positif Covid

(sef/sef)