liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Bikin Malu! Produk Olahan Telur, RI Sampai Impor dari India

Bikin Malu! Produk Olahan Telur, RI Sampai Impor dari India

Jakarta, CNBC Indonesia – Penggunaan produk olahan telur atau biasa disebut dengan tepung telur semakin meningkat terutama untuk produk makanan olahan yang membutuhkan telur sebagai bahan dasarnya. Namun diketahui, produk tepung telur yang digunakan oleh industri pangan dalam negeri saat ini merupakan produk impor yang sebagian besar berasal dari India.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), impor produk telur olahan terus meningkat dari tahun ke tahun. Data terakhir menunjukkan pada tahun 2020 impor tepung telur mencapai 2.148 ton yang sebagian besar berasal dari India.

Angka ini terus meningkat dibanding periode sebelumnya. Misalnya, impor kuning telur dan tepung putih telur pada 2015 sebesar 1.310,33 ton. Total impor meningkat menjadi 1.785,1 ton pada tahun 2018.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Ada alasan mengapa Indonesia masih kecanduan tepung telur impor. Menurut General Manager Gabungan Peternak Unggas Nasional (GOPAN) Pardjuni, hal itu karena harga telur di Tanah Air masih cukup mahal dan harganya fluktuatif atau tidak stabil.

Foto: Rizal Ansori mengumpulkan telur di kandang ayam miliknya di Jalan Betet 1, Pengasinan, Kec. Gn. Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/8/2022). Harga telur ayam ras kembali naik, bahkan kini di Jakarta sudah mencapai Rp 33.000 per kg. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Rizal Ansori mengumpulkan telur di kandang ayam miliknya di Jalan Betet 1, Pengasinan, Kec. Gn. Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/8/2022). Harga telur ayam ras kembali naik, bahkan kini di Jakarta sudah mencapai Rp 33.000 per kg. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

“(Harga telur di Indonesia) masih fluktuatif. Jadi alasannya masih belum stabil. Artinya, pada waktu-waktu tertentu harganya mahal, seperti kemarin harganya sampai Rp25.000 per kilogram, tapi pada waktu-waktu tertentu harganya naik. mahal sampai Rp 15.000 per kg, mesin (pengolah tepung telur) pasti mati,” kata Pardjuni kepada CNBC Indonesia, Rabu (1/2/2023).

Jadi, menurut dia, untuk membangun pabrik pengolahan tepung telur di dalam negeri masih belum memungkinkan.

“Sebenarnya kami juga ada rencana membangun pabrik tepung telur, namun pabrik tepung telur ini juga membutuhkan bahan baku yang sudah termasuk dalam harga. Kalau sekarang harganya di atas Rp 20.000, atau di atas Rp 22.000. Saya pikir tepung. telur pabrik di Indonesia tidak akan jalan, karena biayanya pasti mahal, HPP-nya tinggi,” ujarnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Mentan SYL Ungkap Harga Telur Cs Bisa ‘Terbang’, Kenapa?

(wah/wur)