Jakarta –
Sebuah bola api yang dramatis menerangi langit Eropa hanya beberapa jam setelah terlihat di luar angkasa.
Krisztián Sárneczky melihat asteroid kecil di Stasiun Piszkéstető Observatorium Konkoly, yang terletak sekitar 100 kilometer timur laut Budapest, dengan teleskop 0,6 meter. Informasi itu dikirim ke Badan Antariksa Eropa beberapa jam sebelum jatuh ke atmosfer sekitar pukul 10 malam EST 12 Februari (0300 GMT 13 Februari).
“Saya menemukannya saat berburu rutin NEO (objek dekat Bumi),” kata Sárneczky dikutip dari Space.com, Selasa (14/2/2023).
[Gambas:Twitter]
“Segera jelas bahwa itu adalah NEO, tetapi tidak terlalu cepat melintasi langit, karena sedang menuju ke arah kami, dan pingsan,” tambah Sárneczky.
Ini bukan pertama kalinya Sárneczky mengeluarkan peringatan tentang peristiwa bola api dramatis yang akan datang. Sebagai pemburu asteroid profesional, dia melakukan hal yang sama pada Maret 2022.
“Waktu itu saya kira kejadian sekali seumur hidup. Ternyata saya salah,” ujarnya.
Secara kebetulan, bola api tersebut jatuh hampir tepat 10 tahun setelah sebuah batu ruang angkasa berlantai enam tiba-tiba meledak di Chelyabinsk, Rusia pada 15 Februari 2013. Ledakan tersebut kemudian menyebabkan luka ringan dan kerusakan.
Badan antariksa di seluruh dunia menegaskan kembali komitmen mereka untuk melacak objek tersebut saat itu. NASA juga membuka Kantor Koordinasi Pertahanan Planetarium setelah acara tersebut.
Namun, sebagian besar bola api sama sekali tidak berbahaya, dan jarang pecahannya mencapai tanah. NASA, Badan Antariksa Eropa ESA, dan banyak entitas lainnya memantau langit 24/7 untuk setiap asteroid yang mendekati orbit Bumi.
Sejauh ini, tidak ada badan antariksa yang mengancam planet kita yang ditemukan dalam pencarian selama beberapa dekade. Namun, masyarakat harus berhati-hati.
Simak Video “4 Fenomena Langit yang Akan Terjadi di Bulan Desember 2022”
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)