liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Buruh Bakal Demo Besar-besaran Tolak Isi Perppu Ciptaker 6 Februari

Buruh dari berbagai elemen akan menggelar aksi besar-besaran menolak Perppu Cipta Kerja. Tidak hanya di Jakarta, tetapi juga berbagai daerah lain.

Jakarta, CNNIndonesia

Tenaga kerja dari berbagai elemen akan melakukan tindakan masif terhadap isi Peraturan Pemerintah Pengganti tersebut (Perpp) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Ciptaker) di depan gedung DPR RI, Jakarta pada Senin (6/2).

Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, aksi akan dilakukan serentak di beberapa daerah.

“Dalam aksinya, Partai Buruh akan menyuarakan penentangan terhadap isi Perppu No. 2 Tahun 2022 tentang Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja,” kata Said Iqbal dalam keterangan tertulis, Kamis (2/2).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Setidaknya ada sembilan pertanyaan dalam Omnibus Law Cipta Kerja, yakni upah minimum, outsourcing, pesangon, dan pekerja kontrak atau perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).

Kemudian, PHK, pengaturan hari libur, jam kerja, tenaga kerja asing (TKA), dan sanksi pidana dihapuskan.

Selain menyatakan menolak isi Perppu Ciptaker, Said Iqbal mengatakan Partai Buruh juga akan menyuarakan penolakan terhadap RUU Kesehatan.

Dalam kaitan itu, Partai Buruh menyoroti revisi beberapa pasal dalam UU BPJS seperti terkait Badan Pengawas yang unsur ketenagakerjaan direduksi menjadi satu.

“Pegawai yang bayar BPJS. Bagaimana wakil kita dikurangi. Bagaimana unsur pegawai dan pengusaha dikurangi. Yang harus dikurangi adalah gaji DPR,” kata Said Iqbal.

Partai Buruh pun menyoroti kewenangan BPJS yang semula berada di bawah presiden, kini berada di bawah menteri kesehatan.

Menurutnya, mayoritas pengelola jaminan sosial di seluruh dunia berada di bawah presiden, bukan kementerian. Badan penyelenggara jaminan sosial merupakan lembaga yang menghimpun uang dari masyarakat dalam jumlah yang terus meningkat, sehingga pengelolaan jaminan sosial harus berada di bawah presiden.

(ibu/bmw)

[Gambas:Video CNN]