Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar saham Amerika Serikat (AS) cenderung berada di zona merah pada sesi pembukaan awal Jumat (12/02/2022), di mana investor masih mencerna rilis data ketenagakerjaan yang melebihi ekspektasi pasar.
Dow Jones kehilangan 0,7% pada pembukaan menjadi 34.155,37. Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq turun masing-masing sebesar 0,94% dan 1,24%.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Data nonfarm payrolls menambahkan 263.000 pekerjaan pada November 2022, melebihi ekspektasi analis Dow Jones sebesar 200.000 pekerjaan. Sementara itu, tingkat pengangguran tetap berada di 3,7%.
Imbal hasil obligasi AS melonjak, sementara pasar ekuitas turun karena investor mencerna data ekonomi yang diawasi ketat karena dilihat sebagai area ekonomi yang tetap kuat setelah kenaikan suku bunga Fed yang agresif.
“Laporan pekerjaan yang lebih kuat hari ini memberi Federal Reserve lebih banyak alasan untuk terus menaikkan suku bunga dan mempertahankan kebijakan moneter yang lebih ketat untuk waktu yang lama, setidaknya sampai pasar tenaga kerja mulai melemah, yang merupakan sinyal pasar tidak mendengarkan sekarang. . . , ”kata Robert Schein, Chief Investment Officer Blanke Schein Wealth Management, dikutip CNBC International.
Jumat adalah laporan pekerjaan bulanan terakhir sebelum pertemuan Fed pada 13-14 Desember 2022, di mana Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin. Kenaikan tersebut akan menandai perlambatan dari kenaikan suku bunga sebelumnya sebesar 75 basis poin.
Ketua Fed Jerome Powell mengkonfirmasi kenaikan suku bunga yang lambat pada Rabu (30/11). Namun pada hari Kamis, Dow ditutup hampir 195 poin lebih rendah karena investor berusaha untuk mengurangi kepemilikan menjelang rilis data pekerjaan.
Pergerakan tersebut mengikuti rilis data ekonomi yang beragam, termasuk laporan pengeluaran konsumsi pribadi bulanan yang sedikit lebih baik dari perkiraan dan penurunan besar dalam PMI Manufaktur.
TIM PENELITIAN CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Di Tengah Ancaman Resesi, Wall Street Membuka Hijau!
(maaf maaf)