Jakarta, CNNIndonesia —
Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengecam PT Lion Mentari alias Airlines singa laut karena sering telat alias delay, lewat akun Twitter @Abe_Mukti, Rabu (7/6).
Ia mengatakan, hampir setiap minggu ia bepergian menggunakan maskapai dari Lion Group. Dari penerbangan tersebut, hampir selalu ada penundaan dari pihak maskapai. Sial bagi Abdul, Lion Group tidak pernah meminta maaf atas keterlambatan tersebut.
“Hampir setiap penerbangan selalu delay, dan mereka (hampir) tidak pernah meminta maaf atas keterlambatan penerbangan,” ujarnya dalam cuitan di Twitter.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Hal ini menurutnya dilakukan maskapai karena dirasa hampir tidak ada maskapai lain yang bisa melayani seperti Lion Group. Abdul juga menilai perusahaan seolah-olah ‘memiliki’ bandara.
“Padahal bandaranya milik negara. Garudanya kemana, penerbangannya milik negara. Atau mungkin negara sudah ‘milik’ Lion Group?” dia menambahkan.
Masalah Lion Air bukan yang pertama kali. Berdasarkan catatan redaksi, maskapai ini memiliki beberapa ‘masalah’. Berikut sederet masalah penerbangan yang dilakukan Lion Group:
1. Kecelakaan Garbarata di Bandara Mopah Merauke
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 797 yang jatuh di landasan Bandara Mopah Merauke, Papua Selatan pada 26 Januari 2023.
Polisi menjelaskan detik-detik jatuhnya pesawat Lion Air di Bandara Garbarata Mopah Merauke.
“Kebetulan pesawat hendak membelok ke arah landasan. Terjadi crash, pesawat menabrak sayap,” kata AKBP Merauke Kapolres Sandi Sultan mengutip detik.com.
Pesawat itu membawa 117 penumpang. Sandi menuturkan, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 09.10 WIB dan tidak ada korban jiwa.
Di sisi lain, Corporate Communications Strategist Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan penerbangan JT-797 disiapkan sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Dikatakannya, sebelum pesawat lepas landas, dilakukan pre-flight inspection sehingga dinyatakan laik dan aman untuk dioperasikan (fit for flight).
Setelah pemberian service dan ground handling selesai, pesawat bersiap dan mulai bergerak perlahan di area parkir pesawat (apron).
Danang menambahkan, dalam prosesnya terjadi kendala di area sisi kanan pesawat. Untuk memastikan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, pilot memutuskan untuk kembali ke tempat parkir untuk pemeriksaan.
2. Ponsel seorang penumpang meledak di dalam pesawat
Ponsel penumpang Lion Air dengan nomor penerbangan JT693 tujuan Kupang-Surabaya meledak di dalam pesawat pada 26 Februari 2023.
“Ponselnya meledak di pesawat, ada tangganya, dibawa keluar, tinggal jalan kaki saja,” kata seorang penumpang bernama Imelda Magdalena kepada CNNIndonesia.com di Bandara El Tari Kupang.
Akibatnya, karpet lantai di kabin pesawat terbakar. Ratusan penumpang yang ikut penerbangan panik karena asap di sekitar kursi nomor sembilan pesawat tebal dan semua penumpang berdiri.
“Panik, semua panik, tidak semuanya terbakar, hanya kabin nomor sembilan, kursi nomor sembilan,” kata Imelda.
“Penumpang tunggal membuka jendela darurat di tengah di sisi kiri. Ya, satu (jendela darurat) dibuka di tengah,” jelasnya.
Dia mengatakan saat itu pramugari telah meminta penumpang untuk tidak panik. Namun, kekacauan terjadi karena penumpang panik.
Kemudian pintu pesawat dibuka dan pramugari kemudian memerintahkan para penumpang untuk kembali turun ke ruang tunggu dan semua penumpang berhamburan keluar dari pesawat setelah asap di dalam kabin mereda.
Lion Air sendiri sudah memulangkan penumpang dengan pesawat berbeda di hari yang sama.
3. AC rusak
Lion Air flight JT627 mengalami kerusakan AC pada 19 April 2023. Pesawat hendak berangkat menuju Balikpapan. Sebelum lepas landas, pesawat mengalami gangguan pendinginan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.
Kejadian ini menyebabkan penumpang kepanasan. Kejadian ini menjadi viral di media sosial.
Dalam salah satu unggahan yang viral, pesawat dijadwalkan lepas landas pukul 08.40 WITA. Kerusakan itu memaksa penumpang harus menunggu selama 1 jam dalam kondisi sesak dan mencekik.
Beberapa penumpang mengatakan mereka merasa sesak terutama ketika ada anak-anak yang gelisah dan rewel. Terakhir, penumpang diminta turun dari pesawat dan kembali ke gate 3 untuk menunggu konfirmasi.
“Tiba di Balikpapan sekitar jam 2 pagi (menggunakan) pesawat yang sama,” kata Manager Hubungan Bandara Internasional Hasanuddin Iwan Risdianto dikutip dari detik.com.
CNNIndonesia.com telah berupaya meminta tanggapan dari Lion Air melalui Corporate Communications Strategist Danang Mandala Prihantoro. Namun hingga berita ini diturunkan, pihak terkait belum memberikan tanggapan apapun.
[Gambas:Video CNN]
(mrh/dzu)