Tangerang, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mempresentasikan Vaksin Pentavalent sebagai bentuk dukungan Pemerintah Republik Indonesia kepada masyarakat Nigeria, pada Minggu. (28/5/2023) siang di Gedung B Kantor Bea dan Cukai Soekarno Hatta.
Selain itu, Menkeu Sri Mulyani didampingi Direktur Utama Dana Kerjasama Pembangunan Internasional (LDKPI Kemenkeu), Tormarbulang Lumbantobing, Duta Besar Nigeria, serta pejabat Eselon I Kemenkeu dan Kemenkeu. Kementerian Luar Negeri Indonesia.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Alhamdulillah hari ini kita bisa berkumpul untuk memproduksi produk Vaksin Pentavalent dalam rangka pemberian hibah kepada pemerintah Nigeria,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di lokasi, Minggu (28/5/2023).
“Saya mengapresiasi LDKPI yang merupakan alat yang sangat penting bagi diplomasi Indonesia dan dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara yang aktif menjaga perdamaian dan ketertiban dunia serta keadilan sosial,” lanjutnya.
Sementara itu, Menlu Retno Marsudi mengatakan Nigeria adalah sahabat dekat Indonesia, salah satu negara utama di benua Afrika, salah satu mitra penting bagi kerja sama ekonomi Indonesia di Afrika.
“Ekspor Indonesia ke Nigeria merupakan yang terbesar ketiga setelah Afrika Selatan dan Kenya. Ada 15 perusahaan Indonesia yang beroperasi di Nigeria, mulai dari bisnis makanan, farmasi, kosmetik, dan lainnya,” kata Menlu Retno pada acara yang sama.
“Pengiriman vaksin Pentavalent produksi Biofarma Indonesia ke Nigeria merupakan cerminan semangat Bandung, cerminan solidaritas, cerminan kebersamaan 2 negara dari selatan global,” tambah Retno.
Retno mengatakan, pengiriman vaksin hari ini merupakan pengiriman pertama, dan jika sesuai rencana pengiriman kedua akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Pengiriman vaksin ini diharapkan dapat membantu vaksinasi lebih dari 500 ribu bayi di Nigeria. Dan Indonesia juga akan mengirimkan vaksin ke beberapa negara Afrika lainnya. Kerjasama di bidang vaksin menjadi salah satu hal yang perlu dikembangkan ke depan. , Indonesia memiliki kapasitas untuk mengembangkan kerja sama ini,” ujar Retno.
Selain itu, Direktur Utama LDKPI Tormarbulang Lumbantobing mengatakan, tahun ini Indonesia juga akan memberikan dukungan vaksinasi kepada pemerintah Zimbabwe berupa vaksin Pentavalent, dan kepada pemerintah Kenya berupa vaksin tetanus difteri.
“Pola kerja sama yang kita miliki dengan Nigeria yang diluncurkan hari ini diharapkan dapat diimplementasikan juga dengan mitra lokal di Zimbabwe dan di Kenya,” kata Tormarbulang.
“Tentunya menjadi pujian kami di LDKPI untuk terus berkarya agar badan usaha lain juga dapat memperluas kehadirannya di pasar internasional melalui kerjasama dengan dukungan hibah,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Nigeria merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak di benua Afrika. Nigeria memiliki total populasi 211 juta orang, dengan angka kelahiran 7,7 juta bayi per tahun. Namun sayangnya, cakupan imunisasi wajib di negara ini masih di bawah rata-rata. Pasalnya, pemerintah Nigeria sendiri masih memiliki keterbatasan kapasitas infrastruktur, serta biaya pengadaan untuk memproduksi vaksin.
Untuk itu, pemerintah Indonesia bekerjasama dengan AID Indonesia dan PT Bio Farma akan memberikan dukungan 1,5 juta dosis vaksin Pentavalent senilai Rp30,3 miliar. Rencananya, pendistribusian vaksin ini akan diberikan dalam dua tahap, dimana tahap pertama akan mulai dikirimkan hari ini.
Tahap pertama, pemerintah akan mengirimkan 730.000 dosis vaksin. Sisanya akan dikirimkan pada tahap selanjutnya dalam beberapa minggu mendatang.
Sebagai informasi, vaksin Pentavalent merupakan gabungan enam vaksin dasar yakni difteri, polio, pertusis, tetanus, hepatitis B, dan hib (haemophylus influenza tipe B). Dengan pentavalen, bayi yang semula harus menjalani sembilan kali suntikan vaksin DPT, HB, dan Hib, kini disederhanakan menjadi hanya tiga kali suntikan.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Sri Mulyani Ungkap Tabungan BUMN ‘Basah’ Tahun 2022
(fsd/fsd)