Jakarta, CNN Indonesia —
Elon Musk pada Jumat (31/3) meminta hakim untuk menolak gugatan $258 miliar yang menuduhnya terlibat dalam skema untuk menggelembungkan nilai cryptocurrency Dogecoin.
Dalam dokumen yang diajukan tadi malam di pengadilan federal Manhattan, pengacara Musk dan Tesla mengatakan gugatan yang diajukan oleh investor Dogecoin adalah “karya fiksi yang mewah”.
Pengacara Musk mengatakan penggugat juga tidak pernah menjelaskan bagaimana kliennya menipu pihak mana pun, atau risiko yang ditimbulkan oleh tweetnya.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Selain itu, pengacara juga mengklaim bahwa pernyataan yang dibuat Musk di Twitter seperti “Dogecoin Rulz” atau “no high, no low, only Doge” terlalu abstrak untuk dijadikan dasar gugatan.
“Tidak ada pelanggaran hukum dalam men-tweet kata-kata dukungan, atau gambar lucu, untuk cryptocurrency yang sah dengan nilai pasar hampir US$10 miliar,” kata pengacara Musk.
“Pengadilan ini harus mengakhiri angan-angan penggugat dan menolaknya.”
Dalam dokumen tersebut, pengacara Musk juga membantah klaim investor Dogecoin bahwa cryptocurrency adalah instrumen keamanan.
Sementara itu, pengacara penggugat yakin mereka akan memenangkan kasus tersebut.
“Kami sangat yakin kasus ini akan berhasil (dimenangkan),” ujar Evan Spencer, pengacara para investor melalui email, seperti dikutip dari Reuters.
Penggugat sebelumnya telah menggugat Elon Musk di pengadilan dengan tuduhan bahwa Musk sengaja meningkatkan nilai Dogecoin sebesar 3600 persen selama dua tahun terakhir, dan kemudian membiarkannya jatuh.
Mereka mengatakan tindakan Musk menguntungkan orang lain hingga miliaran dolar, sementara investor merugi.
Penggugat juga merujuk pada Musk yang muncul di segmen “Weekend Update” dari acara hit NBC “Saturday Night Live.” Saat itu Musk muncul sebagai tokoh keuangan fiktif dan menyebut Dogecoin sebagai “penipuan”.
Gugatan tersebut bernilai US$258 miliar atau hampir tiga kali lipat penurunan nilai pasar Dogecoin dalam 13 bulan sebelum gugatan diajukan.
Ini bukan pertama kalinya cuitan Elon Musk berujung kasus hukum.
Sebelumnya pada 3 Februari dia dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan San Francisco sehubungan dengan tweet Agustus 2018 tentang privatisasi Tesla.
(Reuters/vws)