Jakarta –
Elon Musk menanggapi laporan bahwa jumlah karyawan Twitter saat ini mencapai 1.300 orang. Menurutnya berita itu salah.
Musk menanggapi laporan Cnbc bahwa jumlah karyawan Twitter yang tersisa saat ini adalah 1.300, 550 di antaranya adalah insinyur. Dari 1.300 orang tersebut, 75 pekerja sedang berlibur, dan 40 di antaranya adalah insinyur.
Namun menurut Musk informasi tersebut salah, karena saat ini Twitter memiliki 2.300 karyawan aktif. Ia juga menyebutkan masih ada ratusan karyawan yang bekerja di departemen ‘trust & safety’, serta ribuan kontraktor.
“Masih ada ratusan karyawan yang mengerjakan kepercayaan & keamanan, bersama dengan beberapa ribu kontraktor,” cuit Musk.
Sejak mengakuisisi Twitter Oktober lalu, Musk memang melakukan perombakan besar-besaran pada platform media sosial tersebut. Mulai dari PHK besar-besaran hampir 50% karyawannya, hingga perombakan organisasi.
Selain itu, Twitter juga kehilangan 500 pengiklan teratasnya, yang menghentikan sementara iklan mereka sejak Musk mengakuisisi Twitter Oktober lalu, dan kehilangan sekitar 40% pendapatan mereka dari iklan.
Pengiklan ini dikatakan tidak menyukai pendekatan Musk terhadap moderasi konten, termasuk mengizinkan Donald Trump untuk kembali ke Twitter. Untungnya Twitter masih dianggap menarik dan bisa mempertahankan kesepakatan iklan dengan media massa karena terlalu menguntungkan untuk dihentikan.
Saat ini, Twitter masih menjalin kerjasama dengan puluhan media massa, antara lain Wall Street Journal, Reuters, Bloomberg, Forbes, USA Today, dan sebagainya. Begitu pula kesepakatan dengan beberapa liga olahraga, seperti NFL, NBA, NHL, MLB, NASCAR, dan PGA Tour, yang akan berlangsung hingga pertengahan 2023.
Tonton Video “Elon Musk: Saya Berhenti Jika Ada Penerus yang Bodoh”
[Gambas:Video 20detik]
(asj/asj)