Jakarta –
Mikko Peussa, seorang fotografer di Finlandia, berhasil mengabadikan fenomena langka cincin pelangi. Dia mengabadikan penampakan ini pada 30 Mei tidak jauh dari rumahnya di Turku, Finlandia barat.
Cincin pelangi sering disebut korona serbuk sari atau korona serbuk sari. Mengutip Spaceweather.com, cincin pelangi ini tercipta dari sinar matahari yang menyebarkan serbuk sari di udara. Kilau seperti bintang yang muncul di dalam dan di sekitar cincin bercahaya adalah butiran serbuk sari yang ukurannya bisa bervariasi.
Efeknya diciptakan oleh hamburan sinar matahari, atau membelah menjadi panjang gelombang individu, saat menyentuh permukaan serbuk sari. Beberapa panjang gelombang mengganggu atau bertabrakan satu sama lain, sehingga hanya warna tertentu yang dapat dilihat oleh pengamat. Ini dikenal sebagai pola difraksi.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Foto: Taman Nasional Pegunungan Rocky
Serbuk sari pada contoh di atas berasal dari pohon pinus (Pinus sylvestris). Di bawah mikroskop, serbuk sari ini terlihat seperti kepala kecil Mickey Mouse. ‘Telinga’ mereka sebenarnya adalah sepasang kantung udara yang membantu biji-bijian mengapung tertiup angin. Kantung udara sejajar dengan arah angin yang sama, yang membantu menciptakan pola difraksi dan menyebabkan cincin memiliki bentuk yang agak elips.
Korona polen hanya muncul saat konsentrasi polen sangat tinggi dan hanya dapat terlihat jelas saat Matahari atau Bulan tertutup sebagian. Fotografer seperti Peussa sering menggunakan filter untuk memblokir cahaya ekstra dan membuat warna lebih menonjol dari biasanya pada hari yang cerah.
Serbuk sari pinus juga diketahui menciptakan fenomena visual yang lebih besar namun sama luar biasanya. Pada bulan Januari, para peneliti mengungkapkan bahwa kawanan besar butiran serbuk sari kecil menciptakan pusaran laut besar seperti alga di permukaan Laut Baltik di Polandia.
Penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi serbuk sari dan lamanya musim serbuk sari meningkat akibat peningkatan karbon dioksida atmosfer dari aktivitas manusia. Jadi, serbuk sari korona bisa menjadi fenomena yang lebih umum di masa depan.
Simak Video “4 Fenomena Langit yang Akan Terjadi di Bulan Desember 2022”
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)