Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan proyek downstream coal to ammonia fracking bisa dilakukan pada awal 2024. Hal itu setelah perseroan mendapat mitra baru dari China.
Direktur Utama BUMI Adika Nuraga Bakrie menjelaskan, semula proyek yang dikerjakan dua anak usaha BUMI yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia ini merupakan hilirisasi batu bara menjadi methanol.
Namun, setelah kepergian Air Products and Chemicals Inc. Dari proyek tersebut, perseroan akhirnya mengalihkan produk hilir batubaranya dari metanol ke amonia.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Kami baru saja berganti mitra dengan perusahaan China. Produk akhirnya akhirnya berubah menjadi Air Products, metanol, sekarang kami bisa mengubahnya menjadi amonia,” kata Adika saat ditemui usai Jakarta Energy Forum 2023, Rabu (31/5/2023). ).
Meski begitu, Adika enggan membeberkan lebih detail soal calon pasangan yang terlibat.
“Nanti kami akan umumkan namanya jika sudah waktunya,” ujarnya.
Seperti diketahui, selain anak usaha BUMI, perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat ini juga memutuskan hengkang dari proyek kerjasama dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Pertamina (Persero) terkait gasifikasi batubara menjadi dimethyl ether ( DME). .
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
BUMI Targetkan Produksi Batubara 2023 Hingga 85 Juta Ton
(Wow)