kartu, CNBC Indonesia – Sebuah balon pengintai yang dicurigai China memasuki wilayah AS minggu ini. Hal ini membuat situasi diplomatik kedua negara memanas sehingga Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, membatalkan jadwal kunjungannya ke Beijing.
Menengok ke belakang, AS dan China memiliki catatan panjang untuk saling memata-matai.
AS sendiri telah berusaha mengumpulkan intelijen untuk mengikuti pemerintah China dengan berbagai cara. Salah satunya, pesawat pengintai di pulau sengketa yang diklaim Beijing.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Namun, pemerintah AS mengklaim upayanya berbeda dengan China. Menurut negara adidaya itu, aksi spionase China lebih ‘mencolok’ dan berani.
Pejabat AS menuduh China menggunakan setiap alat yang dimilikinya untuk mendapatkan keuntungan strategis atas AS sebagai saingan geopolitiknya. Di sisi lain, China juga mengatakan hal yang sama tentang AS. Beijing telah berulang kali menuduh AS melakukan spionase.
Mengenai balon pengintai, China menyangkal sedang mengintensifkan upaya spionase. Menurut negara Tirai Bambu itu, balon itu untuk keperluan penelitian meteorologi dan tersesat di wilayah udara AS.
Berikut rekam jejak saling memata-matai kedua negara, dirangkum dari CNN International, Minggu (5/2/2023).
Balon dan Satelit
Penggunaan balon sebagai alat pengawasan sudah dilakukan sejak Perang Dingin. Sejak itu, AS telah menggunakan balon sebagai alat pengawasan musuh, kata Peter Layton, seorang profesor di Griffith Institute of Asia di Australia dan mantan pilot Royal Australian.
Pejabat AS juga mengatakan bahwa insiden balon pengintai China sebelumnya telah terlihat di Hawaii dan Guam dalam beberapa tahun terakhir. “Kegiatan ini telah diamati selama beberapa tahun terakhir termasuk sebelum pemerintahan ini,” katanya.
Namun, setelah ditemukannya teknologi satelit, penggunaan balon sebagai alat mata-mata tidak lagi digunakan. Sampai sekarang kembali beroperasi.
“Balon sekarang bisa lebih ringan sehingga lebih kecil, lebih murah, dan lebih mudah diluncurkan daripada satelit,” kata Layton.
Menara Sel
Pembuat ponsel Cina Huawei membangun menara seluler di AS. Menara ini tidak digunakan oleh operator besar di AS dan pemerintah federal karena masalah keamanan nasional.
Namun, teknologi ini banyak digunakan oleh beberapa maskapai kecil bersubsidi yang membeli perangkat keras buatan China dengan harga lebih murah. Dalam beberapa kasus, jaringan seluler ini memberikan jangkauan ke daerah pedesaan yang dekat dengan pangkalan militer AS.
Pada tahun 2018, akhirnya badan intelijen AS, termasuk FBI dan CIA, mengimbau AS untuk berhenti menggunakan perangkat dan produk Huawei sama sekali. Pakar keamanan mengatakan teknologi Huawei menimbulkan ancaman yang lebih besar bagi negara.
Pembelian tanah
Pada tahun 2017, pemerintah China mengumumkan niatnya untuk menghabiskan US$100 juta untuk membangun taman China di National Arboretum di Washington, DC. Pada saat yang sama, sebuah pagoda putih setinggi 70 kaki dibangun.
Ini menyenangkan pejabat setempat karena mereka berharap dapat menarik wisatawan setiap tahun. Sayangnya, setelah diselidiki oleh agen intelijen AS, mereka menemukan banyak kejanggalan.
Pagoda yang direncanakan China untuk dibangun berlokasi strategis di titik tertinggi di Washington, hanya 2 mil dari Capitol. Tempat itu terlalu sempurna untuk mengumpulkan sinyal intel.
Pelajar, pengusaha, dan ilmuwan
Menurut para ahli, Beijing juga sering meminta ilmuwan, pengusaha, dan bahkan pelajar China untuk menyamar dan memata-matai AS. Pada bulan Januari, seorang mantan mahasiswa dari Chicago ditangkap dan dijatuhi hukuman 8 tahun penjara karena diduga memata-matai pemerintah AS atas perintah China.
Pada tahun 2018, Ji Chaoqun, seorang mahasiswa teknik kelistrikan di Institut Teknologi Illinois pada tahun 2013 dan terdaftar sebagai tentara cadangan Angkatan Darat AS, juga ditahan.
Menurut Kementerian Kehakiman, Ji ditugaskan memberikan informasi biologis kepada pejabat intelijen untuk merekrut mata-mata China. Yang dianggap potensial adalah insinyur dan ilmuwan China di AS. Beberapa dari mereka bekerja untuk badan pertahanan AS.
Mata-mata Ji adalah upaya intelijen China untuk mendapatkan akses ke teknologi pertahanan canggih dan satelit yang dikembangkan oleh AS, Departemen Kehakiman melaporkan.
[Gambas:Video CNBC]
(hebat/hebat)