Jakarta, CNBC Indonesia – GoTo Peopleverse Fund (GPF) tetap mengalihkan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kepada karyawan dan konsultan perseroan dalam rangka pemberian free stock option. Meskipun lockup telah dibuka selama 1 bulan, penebusan opsi saham relatif kecil.
Sebagai informasi, saat GOTO resmi melantai di bursa pada 11 April 2022, GPF pernah memiliki 106.908.291.844 saham seri A perseroan (setara dengan 9,03%).
Jumlah tersebut terus berkurang saat periode lockout saham dibuka pada 30 November 2022.
Artinya, GPF telah mengalihkan alias menjual kepemilikan kepada karyawan yang memenuhi syarat, konsultan, mantan karyawan, anggota Dewan dan anggota Dewan Komisaris GOTO.
Menurut data terakhir Kustodian Efek Indonesia (KSEI), GPF menguasai 85.286.811.154 saham seri A GOTO atau setara dengan 7,20% pada 2 Januari 2023.
Secara total, selama periode pelaksanaan pengalihan saham sejak 2 Desember 2022 sampai dengan 2 Januari 2023, GPF telah menjual 21.621.480.690 saham (setara dengan 1,83%) kepada peserta opsi saham.
Namun, tidak ada penjelasan detail mengenai total nilai transaksi yang dilakukan di pasar negosiasi.
Namun jika melihat keterbukaan informasi, GOTO sudah empat kali mengumumkan pengalihan saham oleh GPF selama periode 2 Desember 2022 hingga data terakhir per 27 Desember 2022.
Dalam setiap pengungkapannya, GOTO hanya menyebutkan kisaran harga transaksi.
Selama periode 2-6 Desember, misalnya, harga transaksi jual oleh GPF berada di kisaran Rp2/saham – Rp133/saham. Kemudian, selama periode 19-27 Desember, harga transaksi berada di kisaran Rp2/saham-Rp105/saham.
Meski lockup sudah dibuka lebih dari sebulan, jumlah saham GPF yang sudah ditebus cenderung minim menyusul jatuhnya saham GOTO, sehingga sebagian besar yang menukarkan opsi saham enggan untuk menebusnya. jika exercise price melebihi harga pasar saat ini yang masih di bawah ‘flat’.
Tetap Berdagang Saham di Tengah Tekanan Harga
Pengalihan saham oleh GPF yang dibantu broker PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia dan PT Stockbit Sekuritas Digital ini dilakukan di tengah tekanan harga saham GOTO di pasar reguler sejak berakhirnya periode lock-up.
Harga saham penyedia layanan ride-hailing dan e-commerce itu anjlok 79,70% dari level tertinggi Rp 404/saham pada 15 Juni 2022 ke level terendah Rp 82/saham pada penutupan 26 Desember 2022.
Sedangkan pada Selasa (3/1/2023), harga saham GOTO berada di Rp95/saham, turun 76,48% dari level tertinggi atau turun 71,89% dari harga penawaran IPO (Rp338/saham).
Secara umum, selain sentimen unlocking yang memungkinkan investor pra-IPO melepas saham perusahaan, iklim ketidakpastian global di tengah era suku bunga yang tinggi juga turut memberikan tekanan pada saham GOTO.
Sebagai informasi, sesuai prospektus penawaran umum perdana (IPO) perseroan, per 10 Maret 2022, jumlah peserta yang berhak menerima opsi saham dari GPF adalah 10.394 pihak.
Sementara itu, harga pelaksanaan opsi saham berkisar antara Rp2 hingga Rp202 per saham.
Selanjutnya, jangka waktu pelaksanaan opsi saham melalui pengalihan saham atas nama kepada berbagai partisipan selambat-lambatnya 10 tahun sejak tanggal pemberian opsi.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
GOTO, Pergi Ke Bulan