Kupang, CNN Indonesia —
Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). letusan pada Rabu (22/3).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan ada empat letusan yang terjadi Rabu ini.
Dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan Observatorium Gunung Api Ile Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, letusan pertama terjadi pada pukul 05.17 WITA diikuti letusan kedua pada pukul 16.23 WITA dan letusan ketiga pada pukul 16.50 WITA dan letusan keempat pada pukul 20.16 WITA.
“Terjadi letusan Gunung Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 22 Maret 2023 pukul 20.16 WITA dengan tinggi kolom abu ± 500 m di atas puncak (± 1.923 m dpl),” demikian kutipan keterangan tersebut. dari pos pantau Rabu (22/3) malam pukul 20.35 WITA.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa semburan abu yang teramati berwarna putih hingga abu-abu dengan intensitas tebal miring ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 33,3 milimeter dan durasi ± 42 detik.
Letusan pada pukul 20.16 WITA itu juga dibarengi dengan lontaran lahar pijar ke segala arah dengan radius lontaran 200 hingga 400 meter.
“Dan disertai dentuman atau suara keras,” tulis Post Observation.
Sebelumnya pada pukul 05.17 WITA Gunung Api Ile Lewotolok juga meletus dengan kolom abu setinggi 400 meter di atas puncak. Letusan pada pukul 05.17 WITA terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35,5 milimeter dan durasi ± 54 detik.
Pada pukul 16.23 WITA juga terjadi letusan kedua yang terekam di seismograf dengan amplitudo 34,6 milimeter dan durasi 84 detik. Letusan kedua Gunung Api Ile Lewotolok memuntahkan abu setinggi 500 meter di atas puncak dan ke arah barat.
Untuk letusan ketiga, yaitu 27 menit berselang, letusan kedua tercatat memiliki amplitudo 38,3 milimeter dengan durasi 53 detik.
Ketinggian kolom abu letusan ketiga mencapai 500 meter yang juga mengarah ke barat. Letusan ketiga ini terjadi sekitar pukul 16.50 WITA.
“Letusan Gunung Api Ile Lewotolok pada 22 Maret 2023 pukul 16.50 WITA, terekam di seismograf dengan amplitudo 38,3 mm dan durasi 53 detik. Tinggi kolom abu 500 mdpck ke arah barat,” tulisnya. . PPGA Laranwutun.
PPGA Ile Lewotolok segera mengeluarkan imbauan kepada pengunjung, pendaki, dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung.
“Masyarakat Kampung Lamawolo, Kampung Lamatokan, dan Kampung Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar/longsoran dan awan panas dari sisi timur puncak/kawah Gunung Api Ile Lewotolok,” kata pejabat PPGA dalam keterangannya. pernyataan tertulis.
Petugas PPGA Ile Lewtolok juga mengimbau masyarakat agar menggunakan masker pelindung untuk menghindari gangguan saluran pernafasan (ISPA) dan gangguan kesehatan lainnya akibat abu vulkanik.
Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah dan sungai yang berasal dari puncak gunung harus selalu mewaspadai bahaya lahar yang bisa terjadi terutama pada musim hujan.
(eli/rds)
[Gambas:Video CNN]