liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Habis Digembok, Emiten Sultan Subang Main Beras! Kok Bisa?

Habis Digembok, Emiten Sultan Subang Main Beras! Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia – Penerbit milik konglomerat Sultan Subang atau Asep Sulaeman Sabanda PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE) akan melebarkan bisnisnya ke industri makanan dan bahan bakar penerbangan atau avtur.

Dalam pandangan Syahmenan, bisnis komoditas beras memiliki potensi besar karena Indonesia sudah hampir 10 bulan tidak mengimpor beras. Pasalnya, selama 10 bulan Indonesia mengalami surplus beras karena jumlah gabah di Indonesia cukup besar.

“Kami tertarik untuk berinvestasi dalam pengembangan industri beras,” ujarnya dalam jumpa pers virtual, Selasa (31/1).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Selain itu, lanjutnya, perseroan juga menjalin kerja sama dengan perusahaan Jepang, Green Development Japan, yang fokus pada industri ini. Kerja sama tersebut akan meningkatkan kapasitas pabrik CCO menjadi 5.000 ton per bulan atau 2.500 ton per bulan.

“Kalau harga CCO saat ini sekitar US$ 1.100 per ton matriks, berarti sekitar 2.500 ton CCO akan diekspor ke Jepang,” ujarnya.

Syahmenan melangkah lebih jauh, perusahaan juga telah menjajaki dan menjalin kemitraan di Sulut dan Almahera. “Karema semua produk kami akan 100% diekspor ke Jepang untuk dibuat biofuel, dalam hal ini bio avtur,” imbuhnya.

Pada Maret 2023, kata Syahmenan, pihaknya berjanji akan meresmikan kerjasama tersebut. Harapannya adalah dapat meningkatkan pendapatan dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

“Insyaallah Maret 2023 kita akan tanda tangan MOU dengan perusahaan Jepang. Dari strategi bisnis yang kita terapkan akan berdampak pada kinerja keuangan karena pendapatan kita akan meningkat tajam begitu kita masuk ke industri. Karena beras dan avtur akan berkontribusi hingga pendapatan Rp 600-700 miliar,” jelasnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Bagaimana saham milik Sultan Subang disimpan di ARB, mengapa?

(merampok/ayh)