Jakarta, CNBC Indonesia – Rakyat Palestina dan beberapa negara Arab mengutuk keras kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al-Aqsa. Mereka khawatir kunjungannya ditujukan untuk mengubah status quo candi.
Ben-Gvir, yang dilantik pekan lalu sebagai bagian dari pemerintahan sayap kanan baru kabinet Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengunjungi dan terlihat di situs tersuci ketiga Islam di bawah pengamanan ketat pada Selasa (3/1/2023).
“Kami mengutuk keras penyerbuan masjid Al-Aqsa oleh menteri ekstremis Ben-Gvir dan melihatnya sebagai provokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan eskalasi konflik yang berbahaya,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina, dikutip oleh Al Jazeera.
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh meminta warga Palestina untuk menghadapi kunjungan ke masjid Al Aqsa. Dia menuduh Ben-Gvir melakukan kunjungan tersebut sebagai upaya untuk mengubah kuil menjadi “kuil Yahudi”.
Yordania, Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA), yang memiliki perjanjian damai dengan Israel, juga mengutuk “invasi”, kata yang digunakan oleh negara-negara tersebut, terhadap Al-Aqsa oleh Ben-Gvir. Amman memanggil duta besar Israel dan mengatakan kunjungan itu telah melanggar hukum internasional dan “status quo sejarah dan hukum di Yerusalem”.
Arab Saudi juga mengkritik tindakan Ben-Gvir. Turki, yang baru-baru ini mengakhiri keretakan diplomatik lama dengan Israel, juga menyebut kunjungan itu “provokatif”.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan bahwa setiap pelanggaran status quo selama puluhan tahun di Masjid Al-Aqsa dapat menyebabkan ‘ledakan’ konflik di wilayah tersebut, tidak hanya di dalam wilayah Palestina.
Tak mau ketinggalan komentar, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan tindakan sepihak apapun yang mempengaruhi status quo situs suci Yerusalem tidak dapat diterima.
“Amerika Serikat dengan tegas mempertahankan status quo sehubungan dengan tempat-tempat suci di Yerusalem,” kata juru bicara itu, seraya menambahkan bahwa AS meminta Netanyahu untuk mempertahankan komitmennya terhadap status quo tempat-tempat suci tersebut.
Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq juga mengatakan Sekjen PBB menekankan pentingnya menegakkan status quo di situs suci tersebut.
Pemimpin oposisi Israel dan mantan perdana menteri Yair Lapid bahkan memperingatkan pada hari Senin bahwa rencana masuknya Ben-Gvir ke dalam kompleks tersebut akan menyebabkan kekerasan. Dia menyebutnya sebagai “provokasi yang disengaja yang akan membahayakan nyawa”.
Netanyahu sebelumnya mengeluarkan pernyataan Selasa malam mengklaim dia berkomitmen untuk mempertahankan status quo, tanpa perubahan, di Al-Aqsa.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Kejam! Serangan Israel Klaim Lebih Banyak Korban, 5 Anak Tewas
(Luc/Luc)