Jakarta –
Helmy Yahya akhirnya resmi mengumumkan buku terbarunya yang berjudul Clavis Mundi: The Legend of Enrique Maluku, The First Earth Circumferant.
Dalam penulisan bukunya, presenter senior ini juga menggandeng tiga rekannya yakni Utama Prastha, Donna Widjajanto, dan Reinhard Tawas.
Helmy Yahya menegaskan, isi buku tersebut membuktikan bahwa klaim Moyangku, seorang pelaut yang sering dinyanyikan orang Indonesia, bukan omong kosong belaka.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Menurut Helmy Yahya, Indonesia adalah negara besar dengan sumber daya alam (SDA) dan budaya yang melimpah.
“Sayangnya kita cenderung mengabaikan kehebatan kita. Misalnya batik diambil, lalu diprotes. Tapi, kita sendiri tidak pernah peduli,” kata Helmy Yahya saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
“Nah, ini sosok Indonesia, hebat. Kita tidak boleh lupa. Pelaut kita dulu hebat,” lanjut Helmy Yahya.
Helmy Yahya mengatakan, Reinhard Tawas melakukan kajian mendalam untuk membuktikan bahwa Enrique Maluku adalah penjelajah darat pertama.
Riset yang dilakukan Reinhard Tawas menjangkau Museo Naval, Museo del Prado, dan Museo Nacional Centro de Arte Reina Sofia di Madrid, Spanyol.
Ia pun tinggal di sana selama sebulan untuk membuktikan bahwa sosok Enrique benar-benar penjelajah bumi pertama dari Maluku, jelas Helmy Yahya.
Dalam buku tersebut, Helmy Yahya dan ketiga temannya mengungkapkan bahwa Enrique melakukan ekspedisi pelayaran laut dengan Magellan di Armada de Maluku.
Di sisi lain, Helmy Yahya bergurau tentang proses penulisan Clavis Mundi.
Ia mengatakan, proyek ini dibuat karena passionnya setelah dipecat dari TVRI.
“Ini pekerjaan saya untuk bersenang-senang setelah saya diberhentikan dari TVRI,” kata Helmy Yahya sambil tertawa.
Simak video “Dari seminar aglomerasi gedung di Sumsel: “Sebenarnya Erick Thohir Dulur Kito warga Sumsel, putra Lampung”
[Gambas:Video 20detik]
(daging babi/dal)