liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI

Ini Mata Uang Terkuat Dunia Terbaru, Kebanyakan dari Eropa

Ini Mata Uang Terkuat Dunia Terbaru, Kebanyakan dari Eropa

Jakarta, CNBC Indonesia – Dolar Amerika Serikat (AS) memang masih cukup perkasa dalam beberapa hari terakhir, meski ada optimisme pasar bahwa era suku bunga tinggi akan berakhir

Meski pada perdagangan Jumat (17/9/2023) akhir pekan ini dolar AS melemah, dilihat dari indeks DXY yang terkoreksi, tetapi dalam sepekan terakhir dan sebulan terakhir masih menunjukkan keperkasaannya.

Indeks DXY, indeks yang mengukur nilai dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya seperti euro, krona Swedia, franc Swiss, poundsterling Inggris, dolar Kanada, dan yen Jepang cenderung terpantau turun tipis 0,07% ke 105,331, berdasarkan data dari Refinitiv.

Namun dalam sepekan terakhir, indeks DXY masih menguat 0,73%. Sedangkan dalam sebulan terakhir masih melesat 1,89%.


Meski The Greenback, sebutan eksklusif bagi dolar AS masih perkasa, nyatanya ada mata uang lainnya yang lebih perkasa dari The Greenback.

Mayoritas mata uang yang lebih perkasa dari dolar AS yakni mata uang dari Eropa, di mana memang mata uang ini sudah dikenal lama lebih kuat bahkan jika dikurs-kan ke rupiah, juga lebih mahal ketimbang dolar AS.

Seakan keperkasaan dolar AS tidak berpengaruh terhadap sepuluh mata uang yang bersangkutan, sehingga dolar AS bukanlah satu-satunya mata uang yang paling kuat di dunia, masih ada lagi.

Berikut mata uang terkuat di dunia terhadap dolar AS dalam sepekan terakhir.


Jika dihitung dalam sepekan terakhir, mata uang Polandia yakni zloty menjadi yang paling kuat di dunia, yakni menguat 0,99% terhadap dolar AS. Adapun per Jumat akhir pekan ini, zloty dibanderol US$ 4.35360.

Sedangkan di posisi kedua ada mata uang asal Norwegia yakni krona yang menguat 0,86% terhadap The Greenback selama sepekan terakhir.

Dari data di atas, sebagian besar merupakan mata uang asal Eropa, yakni ada lima mata uang, termasuk zloty Polandia dan krona Norwegia.

Sementara itu, jika dilihat dari pergerakan sebulan terakhir, beberapa juga menjadi mata uang terkuat di atas dolar AS.

Berikut mata uang terkuat di dunia terhadap dolar AS dalam sebulan terakhir.


Lagi-lagi, zloty Polandia menjadi mata uang terkuat di dunia dalam sebulan terakhir. Zloty melonjak 6,06% di hadapan dolar AS.

Sedangkan di posisi kedua, ada koruna Ceko yang melesat 3,72% di hadapan dolar AS.

Dalam sebulan terakhir, mayoritas mata uang Eropa termasuk zloty Polandia dan krona Norwegia masuk ke dalam sepuluh mata uang terkuat.

Adapun jika dilihat dari pergerakan sepanjang tahun ini, beberapa juga menjadi mata uang terkuat di atas dolar AS. Namun ada yang unik, dimana dua mata uang asal Asia menjadi yang paling kuat di hadapan dolar AS sepanjang tahun ini.

Berikut mata uang terkuat di dunia terhadap dolar AS sepanjang tahun ini.


Mata uang asal Rusia yakni rubel sempat terpuruk pada Maret 2022 dan pada saat pemberontakan oleh kelompok tentara bayaran Wagner. Namun sepanjang tahun ini, rubel masih terbilang lebih kuat dari dolar AS.

Meski seringkali terbebani oleh sentimen dari dalam negeri di Rusia, nyatanya keperkasaan rubel akibat kenaikan harga energi tidak membuatnya pudar. Sepanjang tahun ini, rubel telah meroket hingga 62,6% terhadap dolar AS.

Tak hanya rubel, lira Turkiye yang juga sempat merana di 2021, pada 2023 berhasil bangkit dan menjadi salah satu mata uang terkuat di dunia sepanjang tahun ini. Lira terbang 48,18% di hadapan dolar AS.

Sebagai informasi, negara-negara di seluruh dunia berupaya mengendalikan inflasi. Hingga kini, masih sedikit negara yang inflasinya sudah jauh melandai.

Di Eropa sendiri, inflasinya per Agustus lalu masih berada di angka 5,3% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini tidak berubah dari periode Juli 2023. Inflasi Eropa masih lebih tinggi dari inflasi AS yang per Agustus lalu berada di 3,7%.

Inflasi yang membandel membuat bank sentral di masing-masing negara belum akan mengubah sikap hawkish-nya menjadi dovish.

Di Eropa, bank sentral (European Central Bank/ECB) bahkan masih menaikkan suku bunga acuannya. ECB kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bp) ke 4%, menjadi kenaikan ke-10 berturut-turut dan juga menjadikan suku bunga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.

Keputusan diambil ECB untuk mengutamakan melawan inflasi yang masih membandel dibandingkan melemahnya perekonomian.

Sementara itu pada Agustus lalu, bank sentral Rusia (Central Bank of Russia/CBR) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 300 bp menjadi 12%. Langkah ini dilakukan sebagai tindakan darurat untuk menghentikan pelemahan rubel. Alhasil, rubel menjadi yang paling perkasa di hadapan dolar AS.

Adapun bank sentral Turki juga sempat mengambil langkah moneter ekstrem dengan mendongkrak suku bunga utama sebesar 250 bp menjadi 17,5% pada Juli.

Langkah pengetatan ini melanjutkan kebijakan agresif bank sentral Turki yang mengerek suku bunga gila-gilaan sebesar 650 bp pada Juni 2023.

Keputusan yang diketuk Juni dan Juli tersebut merupakan imbas dari lonjakan inflasi Negara Bulan Sabit. Inflasi Turki melesat hingga menyentuh 85,51% (yoy) pada Oktober 2022.

Inflasi sebenarnya sudah melandai menjadi 47,83% pada Juli 2023 tetapi bank sentral Turki mengatakan akan ada pengetatan moneter lebih lanjut secara bertahap sampai gambaran inflasi di negara tersebut membaik.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(chd)

[Gambas:Video CNBC]