Jakarta –
Ada berbagai macam ujian di bulan Ramadhan, salah satunya bisa datang dari pasangan. Tidak jarang perselisihan kecil dalam suatu hubungan menyebabkan istri menjadi marah kepada suaminya. Bisa jadi karena rencana buka puasa di luar batal karena pekerjaan atau hal lain yang bisa membuat Anda sedikit kecewa. Kata Ustadz, sah-sah saja berdebat dengan suami karena dulu istri Nabi SAW juga cerewet. Tapi semuanya ada batasnya.
Nabi Muhammad SAW adalah teladan terbaik dalam segala urusan kehidupan termasuk urusan rumah tangga. Beliau mengajarkan mengisi rumah tangga dengan cinta dan kasih sayang agar tercipta keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Sehingga ketika ada percikan api kecil dalam rumah tangga yang membuat istri rewel dengan suaminya, maka komunikasi antara keduanya perlu dilakukan agar timbul rasa hormat dan pengertian.
“Rumah tangga yang romantis itu harus bisa memahami dan mendukung. Jika ada masalah yang harus diselesaikan bersama, coba duduk bersama dan tanyakan penyebab (masalahnya), cari titik temu,” ujar Habib Syafiq bin Ali Ridho BSA saat ditemui. menjadi narasumber dalam rangkaian Lenong Menunggu Buka Puasa 2023, terlihat di Youtube BKN PDI Perjuangan.
Soal kekerasan terhadap suaminya, Habib Syafiq bin Ali Ridho BSA merasa hal itu wajar. Istri Nabi Muhammad, seperti kebanyakan wanita, cerewet dengan Nabi. Tidak hanya itu, tetapi sering merasa cemburu.
Namun Habib Syafiq bin Ali Ridho BSA menekankan masalah perbatasan. Semua hal tersebut diperbolehkan selama masih dalam batas kewajaran dan menjaga prasangka baik terhadap suami.
“Ngomel itu wajar, asal jangan berlebihan. Tetap husnudzon atau baik hati,” lanjutnya.
Dengan menjaga pengertian dan komunikasi dalam rumah tangga, pasangan dapat menciptakan kehidupan yang damai, penuh cinta dan kasih sayang. Ada kalanya seorang istri harus memberikan penjelasan kepada suaminya atas janji yang mungkin harus dibatalkan karena masalah pekerjaan. Pada saat yang sama, suami juga harus menjaga kepercayaan, bersikap baik, dan menghargai setiap respon dari istri mereka.
Menurut Nabi SAW, suami perlu menjaga sikap romantisnya dalam berumah tangga. Tidak harus berupa bunga, hadiah atau kata-kata manis, tetapi dibuktikan dengan tindakan saling cinta dan kasih sayang, saling pengertian dan pengertian.
“Perhatiannya terhadap istri-istrinya luar biasa. Luar biasa. Asmara bukan berarti memberi bunga, mengatakan aku mencintaimu atau Seranganhaeyo setiap hari. Asmara rumah tangga bisa terjalin jika saling mencintai, peduli dan saling memahami,” jelas Habib. Syafiq. bin Ali Ridho BSA.
(aay / ingin)