Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menilai kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk bensin Pertalite (RON 90) pada 3 September 2022 masih belum sesuai dengan pasar. harga.
Hal itu diungkapkan Erick karena saat ini Indonesia masih harus membayar Rp1.100 per liter. Saat ini harga Pertalite masih dijual dengan harga Rp10.000 per liter dari harga sebelumnya Rp7.650 per liter. Artinya, harga keekonomian Pertalite adalah Rp 11.000 per liter.
“Catatan penting juga minyak bantuan pemerintah seperti Pertalite yang harga dunianya masih tinggi. Harga jual kita masih Rp 10.000 per liter, pemerintah masih bantu Rp 1.100. Jadi pemerintah ini luar biasa. Membantu masyarakat,” ujar Erick dalam jumpa pers soal penurunan harga BBM bersubsidi di SPBU Pertamina MT Haryono, Tebet Barat, Jakarta, Selasa (3/1/2023).
Oleh karena itu, Erick menilai pemerintah melakukan hal tersebut untuk membantu masyarakat. Apalagi, di tengah perekonomian dunia yang masih tidak menentu.
“Maka, hal ini kami tekankan agar pada tahun 2023 banyak negara yang mengalami resesi, semoga tekanan resesi dunia tidak terjadi di Indonesia. Oleh karena itu kita harus bekerja sama. Saya sendiri, saya yakin kita akan selalu ada. .. Semua persoalan yang terjadi harus kita atasi secara dinamis. Masalah itu jangan dihindari, harus diatasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan keputusan menaikkan harga BBM bersubsidi merupakan langkah terakhir pemerintah dalam menghapus subsidi BBM.
“Ini opsi terakhir pemerintah, yaitu memindahkan subsidi BBM agar harga beberapa jenis BBM yang selama ini disubsidi dapat disesuaikan,” kata Jokowi dalam Temu Media Presiden Jokowi dan Menteri Terkait terkait kebijakan tersebut. Penukaran Subsidi BBM diposting di akun Youtube Sekretariat Presiden, dikutip Sabtu (4/4) 2/2023).
Jokowi mengatakan anggaran subsidi pemerintah meningkat 3 kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun dan akan terus bertambah. Lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh orang kaya, pemilik mobil pribadi.
“Uang pemerintah harus diberikan untuk subsidi bagi yang kurang mampu. Subsidi harus bermanfaat bagi yang kurang mampu,” kata Jokowi.
Sedangkan per 1 Februari 2023, harga BBM di SPBU seluruh Indonesia mengalami kenaikan. Hal itu dilakukan oleh badan usaha penyedia bahan bakar minyak (BBM) yakni PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR, dan Vivo Energy Indonesia.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Cara menghitung harga jual BBM di RI, Pertalite diatas Rp 10.000
(des)