Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo meninjau progres pembangunan smelter aluminium terbesar di Indonesia, PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), anak usaha PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. Smelter ini merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Industri Hijau Kalimantan Utara oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) untuk mendukung program pemerintah dalam industri hilir sumber daya alam.
Presiden Jokowi mengatakan kawasan tersebut merupakan kawasan industri hijau terbesar di dunia yang dapat menjadi masa depan Indonesia. Terutama dalam pengembangan industri energi hijau (green energy).
“Ini merupakan kawasan Indonesian Industrial Park seluas 13.000 hektar yang selanjutnya akan disiapkan untuk pembangunan industri baterai EV, yang pertama. Kedua, untuk pengembangan petrokimia. Lalu yang ketiga untuk pembangunan industri alumunium yang semuanya kita harapkan didukung oleh energi hijau, energi terbarukan, tenaga air dari Sungai Mentarang, Sungai Kayan di Kalimantan Utara,” kata Jokowi seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (13/10). /3/2023). ).
Diketahui, smelter aluminium di lahan seluas 600 hektare itu dibangun dengan perkiraan total investasi sekitar US$ 2 miliar. Proyek tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada paruh pertama 2025 dengan kapasitas produksi 500.000 tpa pada tahap pertama.
Presiden Direktur Adaro Minerals Christian Ariano Rachmat mengungkapkan, smelter tersebut dibangun untuk mendukung visi dan misi pemerintah dalam upaya hilirisasi mineral di Indonesia. Terutama dalam menghasilkan nilai tambah untuk mendukung penerimaan negara dan penerimaan devisa.
“Upaya serius kami mewujudkan proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia, dengan mengurangi impor aluminium, menciptakan proses dan nilai tambah alumina, meningkatkan penerimaan pajak serta memberikan kesempatan kerja kepada lebih dari 6.000 tenaga kerja lokal dalam tahap konstruksi dan sekitarnya. daerah. 1.500 orang “Tenaga lokal berada di level operasional,” katanya.
Untuk tahap produksi dan pengembangan selanjutnya, smelter aluminium ini akan dioperasikan dengan energi baru dan terbarukan. Terutama diproduksi oleh pembangkit listrik tenaga air dengan standar konstruksi modern.
Selain itu, dia menjelaskan proyek pembangunan smelter berjalan lancar. Dimana izin-izin yang diperlukan sudah diproses, seperti izin lingkungan yang diperoleh pada Desember 2021 yang diperluas untuk menampung dermaga.
“Master plan dan detail engineering design sedang disiapkan,” jelasnya.
Kemudian KAI juga telah melakukan beberapa pengembangan pada tahap pra konstruksi, diantaranya long lead item yang sudah dipesan dan dibayar, pembangunan dermaga untuk kegiatan konstruksi, serta pengiriman alat berat dan material ke lokasi. Sementara itu, peralatan utama pembangkit listrik untuk mendukung operasi peleburan tahap pertama sedang dibuat.
“Upaya KAI dalam meningkatkan pasokan aluminium untuk memperkuat daya saing produk sumber daya alam Indonesia diharapkan dapat mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air oleh pemerintah. Selain itu, akan berkontribusi pada terwujudnya industri rendah karbon menuju mencapai target net zero emisi Indonesia,” pungkas Christian.
Sebagai informasi, Jokowi didampingi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang, Bupati Bulungan Syarwani, Ketua Konsorsium DPR RI Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk Christian Ariano Rachmat, Presiden Direktur PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) Justarina SM Naiborhu, dan Presiden Direktur PT Industri Aluminium Kalimantan Wito Krisnahadi, dalam kunjungannya ke Tanah Kuning, Kalimantan Utara.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Inilah 5 Saham Penghasil Uang Multi-Bagger di Tahun 2022, Apakah Anda Memilikinya?
(dpu/dpu)