Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan rapat terbatas (ratas) dengan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, kepala Polisi Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolri dan Panglima TNI Wilayah Papua, Senin (20/3) berbicara soal keamanan di wilayah paling timur Indonesia itu.
Listyo mengatakan Presiden Jokowi meminta Polri dan TNI bekerja sama lebih erat dalam mengamankan wilayah yang kerap bergolak itu.
“Pada dasarnya beliau (Jokowi) memerintahkan kami untuk bekerja lebih terintegrasi antara program pusat dan program daerah,” kata Listyo dalam jumpa pers usai rapat yang dirilis YouTube Sekretariat Presiden.
“Agar TNI-Polri benar-benar bisa mengawal semua kebijakan dalam rangka peningkatan kesejahteraan wilayah Papua, baik dari sisi pembangunan maupun dari sisi pemekaran, semuanya bisa berjalan dengan baik,” tambah Listyo.
Dalam kesempatan itu, Panglima TNI Laksamana Yudo menegaskan tidak akan ada penambahan pasukan di Papua. Dikatakannya, pasukan TNI di Papua bertujuan untuk melakukan operasi penegakan hukum untuk membantu Polri.
“Supaya tidak ada penambahan TNI dan tetap dikerahkan seperti sekarang, baik organik maupun yang didatangkan dari luar Papua. Ini semua selain perbatasan darat, perbatasan laut juga melakukan operasi membantu Polri dalam rangka penegakan hukum. ,” kata Yudo.
Rata-rata, ini terjadi ketika seorang warga Selandia Baru yang merupakan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sejak awal Februari lalu.
Dia dilaporkan hilang tak lama setelah kelompoknya membakar pesawat Susi Air di Nduga, Papua.
Baru-baru ini, KKB kembali merilis foto dan video yang menampilkan Philip.
Dalam beberapa video dan gambar yang beredar, pilot berkebangsaan Selandia Baru itu terlihat didampingi beberapa tentara membawa senjata dan panah. KKB mengatakan pilot dalam kondisi baik dan sehat.
(rds)
[Gambas:Video CNN]