Jakarta –
Sam Bankman-Fried, mantan bos pertukaran cryptocurrency FTX yang bangkrut, telah berbicara dan membantah penipuan. Pria yang pernah dipuji sebagai ‘Raja Crypto’ mengatakan kepada The New York Times bahwa dia mengalami ‘bulan yang buruk’ dan hampir kehabisan uang.
Bankman pada awal November, kekayaannya masih USD 16 miliar atau lebih dari Rp 240 triliun. Namun, properti itu menghilang dengan jatuhnya FTX.
Berbicara dari tempat tinggalnya di Bahama, dia mengatakan dia hanya memiliki satu kartu kredit yang tersisa, dan itu adalah utang sekitar $100.000. Bankman mengklaim tidak menyesatkan investor. “Saya tidak pernah mencoba melakukan penipuan,” katanya.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Bankir itu mengatakan untuk saat ini dia tidak khawatir tentang potensi tuntutan perdata atau pidana. “Ada waktu dan tempat bagi saya untuk memikirkan diri sendiri dan masa depan saya sendiri,” katanya.
Jatuhnya FTX sendiri tak lepas dari peran bos Binance, Changpeng Zhao. Changpeng juga mengatakan Bankman adalah penipu. Binance, perusahaan yang mirip bisnisnya dengan FTX, awalnya berniat membeli FTX.
Namun, mereka tiba-tiba membatalkannya dan menjual aset digital FTT yang dikeluarkan oleh FTX. Hal ini menimbulkan kepanikan dimana banyak pengguna FTX mengambil deposit FTX secara bersamaan yang menyebabkan perusahaan tersebut kolaps.
Zhao mengatakan Bankman menyalahgunakan uang dari konsumen. “Sam tahu dia menggunakan dana pengguna untuk berdagang dengan Alameda,” kata Zhao.
Dia mengacu pada Alameda Research, perusahaan yang dijalankan pacar Bankman, Caroline Ellison. “Saya terkejut, saya tidak tahu bahwa dia telah berbohong kepada semua orang,” kata Zhao.
Jadi, FTX menggunakan uang yang disimpan oleh penggunanya untuk berdagang melalui Alameda Research yang berisiko tinggi. Zhao mengetahui tentang maag setelah perusahaannya, Binance, memeriksa keuangan FTX.
Tonton Video “Penjual Crypto Tiantian Kullander Meninggal di Usia 30”
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)