Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan masih ada 9 dari 41 perusahaan plat merah yang kehilangan uang hingga 2022.
Meski ada kerugian, kata dia, mayoritas BUMN mencatatkan keuntungan.
“Begini, kalau untung berbisnis rugi. Tapi kalau rugi lagi, bodoh atau pintar? Bukan kalah, kalah,” ujarnya di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Rabu (1/2).
Erick menyebut total akumulasi laba bersih BUMN pada kuartal III mencapai Rp 155 triliun. Dia optimistis RI mampu mengatasi laba 2021 yang mencapai Rp 124 triliun hingga Rp 125 triliun.
“Mudah-mudahan tahun ini tahun 2022 belum tutup buku. Nanti tahun 2023 setelah audit, mudah-mudahan (keuntungan) menembus Rp 200 triliun. Artinya, dana tersebut bisa masuk ke pemerintah, baik pajak, pendapatan dividen sehingga keuangan penguatan pemerintah ini bisa lebih kuat lagi,” jelas Erick.
Namun, Erick enggan menyebutkan sektor mana yang mengalami kerugian. Menteri BUMN mengatakan lebih baik menunggu hasil audit.
Erick dikenal dengan aksi bersih-bersih BUMN. Ia juga merampingkan jumlah BUMN dari 108 menjadi 41. Perampingan ini diklaim memberikan hasil yang lebih baik dengan meningkatkan kinerja BUMN.
Saat pertama kali menjabat menteri BUMN, Erick menyebut 70 persen BUMN mengalami kerugian. Dikatakannya, peningkatan kinerja terletak pada dua kunci utama, yakni aspek kepemimpinan di tubuh BUMN dan juga penerapan sistem yang berjalan secara konsisten.
Erick menambahkan, program bersih-bersih ini tidak akan selesai dalam waktu singkat karena sudah terjadi sejak zaman dahulu. Namun, dia yakin pemilihan pemimpin yang dilandasi kepemimpinan yang baik dan sistem yang dibangun akan mengurangi gejala korupsi.
[Gambas:Video CNN]
(skt/pta)
[Gambas:Video CNN]