Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah Kanada diyakini sudah mengantongi bukti dari informasi intelijen, soal keterlibatan pejabat India dalam pembunuhan aktivis separatis Sikh, Hardeep Singh Nijjar.
Menurut laporan Canadian Broadcasting Corporation (CBC), informasi intelijen yang dikumpulkan selama berbulan-bulan berhasil mendapatkan bukti komunikasi yang melibatkan pejabat India, termasuk diplomat India yang bekerja di Kanada.
Sumber keamanan nasional juga menyebut para pejabat India tidak membantah tuduhan itu, dalam sebuah pertemuan tertutup dengan para pejabat Kanada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dilansir dari The Guardian, pengungkapan CBC ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan domestik di Kanada, untuk merilis lebih banyak informasi mengenai tuduhan yang kredibel, yang diungkap oleh Perdana Menteri Justin Trudeau.
Di sela-sela Sidang PBB di New York pada Kamis (21/9), PM Trudeau menegaskan bahwa dia tak ingin meningkatkan perselisihan antara kedua negara.
Sebaliknya, Trudeau meminta India untuk bekerja sama dengan pihak berwenang Kanada, untuk mengungkap kebenaran di balik pembunuhan Nijjar.
“Kami tidak ingin memprovokasi atau menimbulkan masalah, namun kami tegas mengenai supremasi hukum dan tegas melindungi warga Kanada,” ujar Trudeau.
Dia menambahkan, “Itulah sebabnya kami menyerukan kepada pemerintah India untuk bekerja sama dengan kami dalam menetapkan proses mengungkap kebenaran masalah ini dan memungkinkan keadilan ditegakkan.”
Dalam beberapa pekan terakhir, kepala badan intelijen Kanada dan penasihat keamanan telah melakukan kunjungan ke India, untuk mengupayakan kerja sama dengan New Delhi terkait penyelidikan pembunuhan itu.
Namun hubungan Kanada-India semakin panas dalam beberapa hari terakhir, usai New Delhi mengumumkan penangguhan penerbitan visa di Kanada.
“Menyadari ancaman keamanan yang dihadapi oleh konsulat kami di Kanada. Oleh karena itu, komisi tinggi dan konsulat kami untuk sementara tidak dapat memproses permohonan visa. Kami akan meninjau situasi secara berkala,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Arindam Bagchi.
Konflik diplomatik ini bermula dari tuduhan PM Trudeau yang menyebut agen pemerintah India terlibat dalam pembunuhan Nijjar pada Juni lalu di British Columbia.
Nijjar ditembak mati di luar kuil Sikh pada 18 Juni. Ia merupakan tokoh separatis Sikh yang kabur dari India, mengasingkan diri dan tinggal di Kanada sejak 1997.
India menolak tuduhan itu dan menyebutnya sebagai hal yang “tidak masuk akal”. Imbasnya, kedua negara juga saling mengusir diplomat masing-masing.
Jubir Kemlu India Bagchi bahkan menyatakan Kanada adalah tempat di mana elemen terkait kejahatan terorganisir seperti teroris, separatis atau ekstremis bisa beroperasi secara bebas, dimaafkan secara politik, dan bebas berkeliaran.
Kondisi ini juga menyebabkan kedua negara menunda perundingan perdagangan senilai puluhan miliar dolar, yang sebelumnya nyaris disepakati bersama.
[Gambas:Video CNN]
(dna/bac)