Jakarta, CNBC Indonesia –Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan pada pekan lalu.
JHISG melemah 0,1% poin ke poin. Namun, pada perdagangan terakhir Jumat (18/11/2022), IHSG menguat 0,53% dan ditutup di 7.082,18.
Asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp 401,8 miliar saham pada Jumat. Namun, selama sepekan terjadi outflow sebesar Rp 3,02 triliun dari pasar normal.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Statistik perdagangan mencatat beberapa saham high-end yang diterbitkan asing di atas Rp 100 miliar, yakni TLKM, BMRI, BBCA, ASII, BBRI, dan BBNI.
Secara kumulatif, asing hanya mencatat penjualan bersih Rp 2,52 triliun. Berbeda dengan pasar saham, asing kini masuk ke pasar SBN.
Yield SBN turun selama 3 minggu berturut-turut, ini bisa menjadi kabar baik. Artinya, SBN mulai diminati investor, terutama investor asing.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, sepanjang bulan ini hingga 15 November investor asing membeli SBN di pasar sekunder senilai Rp 8,8 triliun.
Dengan arus keluar yang besar di pasar saham, IHSG masih kekurangan katalis positif yang kuat untuk bisa naik.
Namun untuk melihat arah pergerakan IHSG hari ini, simak ulasan teknikal berikut ini.
Analisis Teknis
Foto: Teknis
teknis
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan timeframe harian dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area atas (resistance) dan area bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB minggu lalu, indeks bergerak naik menuju batas atas BB 7.115.
Pergerakan JHSG juga terlihat dari indikator teknikal lainnya yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Harap dicatat, RSI adalah indikator momentum yang membandingkan besarnya kenaikan dan penurunan harga baru-baru ini selama periode waktu tertentu.
Indikator RSI berfungsi mendeteksi kondisi jenuh beli di atas level 70-80 dan kondisi jenuh jual di bawah level 30-20. Posisi RSI sudah mulai naik ke area 54 dari sebelumnya di bawah 50.
Jika dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 terlihat berhimpitan dengan garis EMA 26.
Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, nampaknya JHSG masih cenderung flat dalam waktu dekat di kisaran 7.000-7.100. Namun untuk hari ini, level resistance IHSG berada di 7.115.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Tak Peduli Asing Kabur, IHSG Ke Level Psikologis 7.000
(trp/trp)