Jakarta, CNBC Indonesia – Sedikitnya 200 orang dilaporkan tewas selama kerusuhan nasional yang berkecamuk di Iran sejak pertengahan September. Hal itu diungkapkan Badan Keamanan Nasional Iran, seperti diberitakan di Twitter hari ini, Sabtu (3/12/2022).
Angka tersebut jauh lebih rendah dari yang diberikan oleh kelompok hak asasi manusia, di mana seorang komandan Pengawal Revolusi Iran baru-baru ini menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 300 orang.
“Dua ratus orang tewas dalam kerusuhan baru-baru ini,” kata kantor berita yudisial Mizan mengutip dewan keamanan nasional kementerian dalam negeri.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Pada bulan Oktober, pertempuran dilaporkan hampir di seluruh negeri. Menyusul maraknya demonstrasi pasca kematian seorang perempuan muda bernama Mahsa Amini. Dia meninggal setelah ditangkap oleh polisi syariah setempat atas aturan hijab yang memicu kemarahan di seluruh negeri.
Seperti yang terjadi di kampung halaman Amini, Saqqez, di Kurdistan, Iran barat laut. Pasukan keamanan bahkan bentrok dengan ribuan pengunjuk rasa yang berkumpul untuk memperingati 40 tahun kematian pria berusia 22 tahun itu.
Serangan polisi juga dilaporkan, sementara pemerintah Iran sendiri mengatakan militernya harus menanggapi kerusuhan tersebut.
“Pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan menembaki orang-orang di Zindan Square, kota Saqqez,” sebuah kelompok yang berbasis di Norwegia yang memantau pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Kurdi Iran, Hengaw, mengatakan di akun Twitternya beberapa hari lalu.
Tak hanya di Saqqez, protes besar juga terjadi di Teheran. Video tersebut juga menunjukkan bagaimana pengunjuk rasa membakar tong sampah dan melempar batu.
Sekelompok pengunjuk rasa di ibu kota, dilaporkan adalah dokter dan dokter gigi. Mereka juga meneriakkan kebebasan.
Video terpisah lainnya menunjukkan gas air mata ditembakkan ke arah mereka. Menurut sebuah video yang diposting di media sosial, unit anti huru hara Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) terlihat berbaris saat protes meningkat kemarin.
Dalam laporan kantor berita IRNA, beberapa universitas juga menggelar aksi serupa. Diantaranya di kota Masyhad, Karaj, Kerman.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
kekacauan Iran! Perempuan Meninggal Karena Kasus Hijab, Ini Kata Presiden
(des)