Jakarta, CNNIndonesia —
Putra anggota Dewan Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, AS angkat bicara setelah viral video dirinya memukul tukang parkir. AS menegaskan rekaman closed circuit camera (CCTV) yang beredar di dunia maya tidak sepenuhnya mencerminkan keadaan sebenarnya.
“Banyak asumsi liar yang beredar di media sosial. Jadi videonya tidak lengkap,” ujar AS menjelaskan video tersebut, Rabu (1/2).
Dijelaskan AS, kejadian bermula saat ia dan istrinya hendak menghadiri acara pernikahan di sebuah gedung di Kabupaten Wajo. Kemudian dia mengikuti tamu undangan lainnya yang parkir di dekat lokasi kejadian.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Saat saya parkir, petugas parkir mengetuk pintu kaca di sebelah kiri saya. Tapi saya mengerti bahwa saya mungkin menempati tempat parkir. Jadi saya keluar dan minta tolong parkir di tempatnya,” ujarnya.
Alasannya parkir di tempat parkir salah satu toko, kata AS, karena istrinya sedang hamil tua dan minta tolong untuk parkir di depan toko.
“Istri saya sedang hamil tua dan tidak bisa berjalan jauh. Kalau perlu, saya akan membayar parkir dan mungkin saya akan naik ke gedung sebentar dan kembali lagi,” ujarnya.
Kemudian juru parkir, kata AS, melontarkan kata-kata tidak menyenangkan yang berujung adu mulut namun petugas Dinas Perhubungan yang berada di lokasi langsung turun tangan.
“Ada petugas Dishub yang turun tangan. Tapi sebelum saya naik ke atas gedung, tukang parkir meneriaki saya dalam bahasa Bugis. Tradisi saya, kata-kata ini pakasiri (memalukan),” jelasnya.
Gara-gara omongan tukang parkir, kata AS, dia tidak terima dan langsung dibalas dengan memukul tukang parkir.
“Sebelumnya saya pergi ke pesta pernikahan, setelah itu saya kembali ke mobil dan terus memukul tukang parkir,” jelasnya.
Namun, AS mengakui kesalahannya dalam menyalahgunakan petugas parkir.
“Saya mengakui kesalahan saya dan salah memukul hakim,” katanya lagi.
Sementara itu, juru parkir yang menjadi korban pencabulan, kata Suwardi, saat itu sedang memarkirkan kendaraannya di lokasi kejadian dan kemudian pelaku datang untuk menghadiri acara pernikahan.
“Dia ingin datang ke pesta pernikahan. Dia memarkir mobilnya hanya untuk masuk ke toko. Jadi saya perintahkan dia untuk maju sedikit agar tidak menghalangi mobil pelanggan keluar dan tidak menghalangi mobilnya,” kata Kelvin.
Niat Kelvin adalah agar mobil pelaku tidak menghalangi kendaraan pelanggan dengan kendaraan pelaku. Namun, para penjahat tidak menanggapi instruksi korban sehingga terjadi perkelahian.
“Kemudian dia telepon Dishub. Petugas Dishub datang dan tidak menawarkan solusi tapi dibiarkan parkir secara tidak sengaja. Kemudian mobil pelanggan toko mogok, saya mendorongnya kembali tetapi ketika saya melihat ke belakang di situlah kejadiannya. Saya dipukul dan ditendang,” jelasnya.
Akibat kejadian itu, Suwandi pun melaporkan AS ke polisi dan otopsi dibawa ke rumah sakit.
(mir/ain)
[Gambas:Video CNN]