Jakarta –
Australia sedang diteror oleh kodok. Tapi ini bukan sembarang katak, ukurannya sangat besar.
Beratnya hanya 2,7 kilogram. Ini mungkin hewan terbesar yang pernah tercatat dari spesiesnya.
Hewan itu bernama Cane Frog, nama ilmiahnya adalah Rhinella Marina. Karena saking besarnya, katak itu dijuluki Toadzilla.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Mengejutkan Rakyat
Katak raksasa itu ditemukan oleh penjaga hutan di Conway National Park, Queensland, Australia. Melalui Twitter mereka mengaku terkejut.
Karena mereka menemukan katak tebu ‘monster’ yang beratnya hampir sama dengan ayam jantan.
“Jujur saya tidak percaya, saya belum pernah melihat yang sebesar ini,” kata Kylee Gray, ranger dikutip detikINET dari CBS, Senin (23/1/2022). Gray menggambarkan penemuan itu sebagai katak tongkat berkutil yang besar dan jelek di tanah.
Ia dan rekan-rekannya menduga kodok raksasa itu betina karena kodok tebu betina tumbuh lebih besar dari jantan. Sebelumnya, rekor berat katak serupa adalah 2,65 kilogram, ditemukan pada tahun 1991 di Australia juga.
Kodok tebu di Australia Foto: Getty Images
Langsung Hancur
Setelah mempertimbangkan beberapa hal, ranger membunuh katak tersebut sesuai prosedur yang ada, terutama karena kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya.
“Kodok tebu besar akan memakan apa saja yang bisa masuk ke mulutnya, termasuk serangga, reptil, dan mamalia kecil,” kata Gray.
Katak tebu dianggap sebagai salah satu hama terburuk atau spesies invasif di dunia. Sekitar 2.400 kodok dilepaskan ke Queensland pada tahun 1935.
Pada saat itu, pelepasan kodok sebanyak itu dimaksudkan untuk membantu mengendalikan populasi kumbang tebu.
Kodok tebu di Australia Foto: Getty Images
Tetapi karena katak tidak memiliki predator alami dan dapat bertelur antara 8.000 dan 30.000 telur setahun, mereka menyebar dengan sangat cepat.
Amfibi ini dikenal beracun. Menurut National Geographic, mereka mengeluarkan racun yang disebut bufotoxin yang dapat menyebabkan jantung berhenti bekerja.
“Hewan lokal yang memakan kodok tebu segera mati saat mereka menggigitnya,” menurut penelitian di University of Western Australia pada 2012.
Karena racun yang sama dan tidak adanya predator alami, kodok tebu menjadi semakin umum.
Fakta Menakjubkan Berikutnya tentang Katak Tebu Raksasa
Simak video “Penampakan Katak Raksasa di Australia yang Telah Dibunuh”
[Gambas:Video 20detik]