liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

KPK Ungkap Alasan Periksa Tukang Cukur Rambut Langganan Lukas Enembe

KPK menjelaskan pemeriksaan tukang cukur langganan Lukas Enembe oleh tim penyidik terkait aliran uang tersangka.

Jakarta, CNN Indonesia

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan pemeriksaan Budi Hermawan alias Beni yang bekerja sebagai penata rambut dalam penyidikan kasus dugaan korupsi Gubernur Papua dimatikan. Lukas Enembe.

Beni diperiksa sebagai saksi di kantor KPK, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Kepala Divisi Pelaporan KPK, Ali Fikri menjelaskan alasan pemeriksaannya terhadap Beni.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Saksi dimaksud kemudian diperiksa pengetahuannya, antara lain terkait dugaan instruksi dari tersangka LE [Lukas Enembe] ke Singapura,” kata Ali melalui pesan singkat, Rabu (8/2).

“Sedang diusut juga terkait aliran uang tersangka LE,” lanjutnya.

Sebelumnya, pemeriksaan Beni oleh KPK mendapat keberatan dari tim hukum Lukas. Petrus Bala Pattyona, kuasa hukum Luke, mengklaim Beni tidak ada hubungan langsung dengan kasus yang diusut KPK.

“Kalau dugaan kasus terhadap Pak Lukas Enembe melibatkan dugaan suap, kenapa tukang cukur yang dipakainya juga diusut?” kata Petrus.

KPK sedang memproses hukum Lukas karena diduga menerima suap Rp 1 miliar dari Direktur PT Tabi Bangun Papua (TBP) Rijatono Lakka terkait pengadaan proyek infrastruktur di Kantor PUTR Pemprov Papua.

Lukas juga diduga menerima hadiah Rp 10 miliar. Namun, KPK belum mengungkap pihak yang memberi suap. Dalam proses penyidikan, KPK telah memeriksa beberapa saksi dari kalangan swasta atau pengusaha.

Baik Lukas maupun Rijatono ditahan penyidik ​​KPK.

(ryn/anak)

[Gambas:Video CNN]