Jakarta –
Gunung Mauna Loa di Hawaii yang meletus, mengalir sungai lava pijar pada Rabu (30/11). gunung berapi Atraksi aktif terbesar di dunia menarik ribuan orang untuk menontonnya.
Sekelompok orang yang ingin melihat fenomena langka ini memblokir jalan raya Hawaii yang diperkirakan akan segera tertutup oleh sungai lahar.
Mauna Loa terbangun dari tidurnya selama 38 tahun pada Minggu (27/11) pukul 23.30 waktu setempat di Moku’āweoweo yang merupakan kaldera puncak gunung api tersebut.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Letusan ini menciptakan pemandangan spektakuler dan menakutkan di langit Hawaii. Lava yang mendidih dan berwarna cerah dimuntahkan, menyebabkan langit malam di pulau terbesar di Hawaii tampak merah seperti terbakar.
Foto: Phys.org
Jalan raya utama yang menghubungkan kota-kota di pesisir timur dan barat Pulau Besar itu dijadikan spot pengamatan dadakan warga. Ribuan mobil bertabrakan di jalan raya dekat Volcanoes National Park.
Seorang warga bernama Anne Andersen meninggalkan shift malamnya untuk melihat fenomena tersebut karena khawatir jalan tersebut akan segera ditutup akibat pergerakan lahar.
“Ini Ibu Pertiwi menunjukkan wajahnya kepada kita. Ketika gunung berapi memuntahkan gas ke cakrawala, itu menarik,” ujarnya dikutip dari Phys.org.
Foto: Phys.org
Gordon Brown, seorang pengunjung dari Loomis, California, dapat melihat lahar oranye terang dari kamar tidur rumah sewaannya. Jadi dia pergi untuk melihat istrinya lebih dekat.
“Kami hanya ingin melihat benda ini sedekat mungkin. Dan sangat terang, itu mengejutkan saya,” kata Brown.
Lava jatuh perlahan menuruni lereng dan berjarak sekitar 10 kilometer dari jalan utama yang dikenal sebagai Jalan Pelana. Tidak jelas kapan, atau apakah, itu akan menutup jalan melalui aliran lahar lama.
Jalan tersebut membelah pulau dan menghubungkan kota Hilo dan Kailua-Kona. Orang-orang yang bepergian di antara mereka harus menempuh jalan pantai yang lebih panjang jika Jalan Pelana tidak dapat dilalui sehingga menambah waktu mengemudi beberapa jam.
Foto: Phys.org
Ken Hon, ilmuwan yang bertanggung jawab atas Observatorium Gunung Api Hawaii, mengatakan pada laju aliran saat ini, lava akan mencapai jalanan paling cepat dua hari, tetapi bisa memakan waktu lebih lama.
“Ketika aliran lahar menyebar, itu dapat mengganggu perkembangannya sendiri,” kata Hon.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), Mauna Loa itu telah meletus 33 kali sejak 1843. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1984 di mana aliran lahar mengalir dalam jarak 8 km dari Hilo, kota terpadat di pulau itu.
Namun populasi di Big Island meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 1980 menjadi 200.000 orang. Badan pertahanan sipil Hawaii telah memperingatkan warganya tentang bencana lahar.
“Aliran lahar ini jarang menimbulkan risiko kematian, tetapi dapat merusak infrastruktur,” kata Dr Jessica Johnson, ahli geofisika gunung berapi Inggris yang pernah bekerja di Hawaii Volcano Observatory.
Dia memperingatkan aliran lahar dapat menimbulkan risiko bagi Hilo dan Kona (daerah padat penduduk lainnya), menambahkan bahwa gas vulkanik dapat menyebabkan masalah pernapasan bagi penduduk setempat.
Tonton Video “Gunung Api Terbesar di Dunia Meletus”.
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)