Jakarta, CNBC Indonesia – Mantan Perdana Menteri Malaysia (PM) Mahathir Mohamad angkat bicara usai pemilihan umum (pemilu) yang digelar di negeri jiran itu. Ia mengaku sedih.
Ini karena kekalahan besar yang didapat partainya. Dalam pemilihan Sabtu lalu, partai yang mengusungnya Pejuang Tanah Air berada di posisi yang menonjol.
“Pejuang Tanah Air yang menggantikan Gerakan Tanah Air (sebelumnya bernama parati) kalah di GE (pemilihan umum) ke-15,” tulisnya melalui akun @chedetofficial, di Twitter, dikutip CNBC Indonesia Rabu (23/11/2022).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Saya sedih sebagai Ketua Pejuang. Tapi saya menerima pilihan rakyat,” ujarnya.
Dia juga berharap partai pemenang segera bisa membentuk pemerintahan baru. Dia juga berdoa agar negaranya pulih, tidak ada yang menjadi PMnya.
“Saya akan fokus menulis tentang sejarah dan kegiatan di Indonesia,” tambah pria berusia 97 tahun itu.
“Saya yakin ada berbagai kejadian di Indonesia yang belum terekam, termasuk yang terjadi pada masa Inggris. Saya juga terbuka untuk diwawancarai oleh penulis,” jelasnya lebih lanjut.
Sementara di hari keempat sejak pemilihan, dua calon utama PM Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yasin sama-sama mengklaim meraih suara mayoritas untuk membentuk pemerintahan. Meski begitu, koalisi Barisan Nasional yang merupakan petahana menegaskan tidak akan mendukung calon manapun.
Langkah ini merupakan tipu muslihat untuk mencegah Anwar dan Muhyiddin mencapai mayoritas. Alhasil, secara konstitusional, kini situasinya bergantung pada raja.
Di Malaysia, Raja sebenarnya memainkan peran seremonial. Tapi itu bisa menunjuk siapa pun yang diyakini akan memimpin mayoritas.
Besok, Kamis, Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah dilaporkan akan mengadakan pertemuan darurat dengan sembilan sultan yang memerintah negara tersebut. Pertemuan akan berlangsung pukul 10.30 waktu setempat.
“Sumber Istana mengatakan pertemuan khusus itu akan sangat penting,” tulis The Star Malaysia.
“Yang Mulia Raja (Raja) sudah berusaha membentuk pemerintahan persatuan yang terdiri dari Pakatan Harapan dan Perikatan Nasional, tapi sejauh ini gagal,” tulisnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Eksklusif! Demikian penjelasan Mahathir terkait Klaim Kepulauan Riau oleh Malaysia
(sef/sef)