Jakarta –
Banyak yang terjadi di Inggris hingga Meghan Markle dan Pangeran Harry memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat. Salah satunya, karena pasangan yang sudah tidak aktif lagi menjadi anggota Kerajaan Inggris itu mendapat banyak ancaman.
Hal itu diungkapkan mantan perwira polisi paling senior Inggris, Neil Basu. Selama wawancara dengan Channel 4 News, dia mengungkapkan bahwa ekstremis sayap kanan telah mengancam Meghan Markle dan Pangeran Harry saat berada di Inggris.
“Anda bertanggung jawab untuk melindungi anggota keluarga kerajaan. Bagaimana Anda menggambarkan ancaman yang diterima Meghan dan Harry?” tanya Cathy Newman selaku reporter acara yang dikutip AFP.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Menjijikkan dan sangat nyata,” kata Basu.
Neil Basu kemudian mengkonfirmasi bahwa ada ancaman serius terhadap Meghan Markle. Bahkan, mereka mengancam nyawa ibu dua anak itu.
“Jika Anda melihat apa yang mereka tulis dan apa yang mereka terima, jenis retorika yang dikatakan secara online. Jika Anda tahu apa yang saya ketahui, Anda akan merasa terancam sepanjang waktu,” jelas Neil Basu.
“Jadi, Anda yakin mereka mengancam nyawa Meghan lebih dari sekali atau beberapa kali?” Dia bertanya.
“Itu benar. Kami punya tim yang menyelidiki dan beberapa orang telah didakwa karena ancaman ini,” pungkasnya.
Pangeran Harry dan Meghan Markle menikah pada 2018. Keduanya mengundurkan diri sebagai anggota aktif keluarga kerajaan pada 2020, memilih untuk membesarkan anak mereka di Amerika Serikat.
Pangeran Harry sebelumnya telah membahas masalah keamanan di antara keduanya. Dia secara singkat memaksa peninjauan kembali keputusan kerajaan untuk menarik perlindungan yang didanai negara setelah dia berhenti menjadi anggota kerajaan yang aktif.
Tonton video “Meghan Markle, yang kembali melanggar protokol Kerajaan Inggris”
[Gambas:Video 20detik]
(dal/wes)