Jakarta, CNNIndonesia —
Kanit Reskrim Polres AKP Jombang Aldo Febrianto mengatakan, motif Riset dan Inovasi Badan Riset (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin terkait ujaran kebencian ‘melegalkan segala darah Muhammadiyah‘ di Facebook, karena emosi.
“Terkait motif, mungkin ada perasaan terharu dari pihak terlapor (Andi) karena pimpinannya atau semacamnya dari BRIN diserang komentar tidak pantas menurut wartawan,” kata Aldo dikutip detik.com, Rabu (26/4). ).
Aldo mengatakan, pengakuan Andi Pangerang itu disampaikan saat seorang peneliti BRIN diperiksa sebagai saksi yang dilaporkan di Polres Jombang, Selasa (25/4). Andi mengaku mengunggah postingan tersebut karena terharu sesaat.
“Emosi sesaat seperti itu, tidak ada motif khusus untuk mempermalukan. Itu sesuai keterangan yang diberitakan. Motifnya masih kita selidiki,” jelasnya.
Andi mengaku menulis pidatonya saat berada di rumah ibunya di Desa/Kecamatan Diwek, Jombang tanpa bermaksud menghina Muhammadiyah. Dia mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
Menurut AP, dia merasa telah melakukan kesalahan dan meminta maaf atas perbuatannya di media sosial yang salah, kata Aldo.
Sebelumnya, peneliti BRIN Andi Pangerang sempat membuat gempar ketika menulis komentar “sahkan darah seluruh Muhammadiyah” di Facebook.
Tulisan itu kemudian dibagikan di media sosial oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma’mun Murod. Murod membagikan setidaknya empat tangkapan layar dengan keterangan berikut:
“Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd , Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri , Gus Menag @YaqutCQoumas , Kapolri @brin_indonesia apa ini semua? Kenapa mengancam akan membunuh? Seharusnya BRIN sebagai lembaga penelitian penuh dengan orang-orang yang menunjukkan intelektualitas mereka, bukan hanya seperti preman.”
Dalam salah satu screenshot, peneliti BRIN lainnya, Thomas Jamaluddin, tampak menjelaskan perbedaan hari raya. Ia mengatakan, pemerintah memfasilitasi Muhammadiyah yang telah menetapkan awal Idulfitri 2023.
Kemudian Andi Pangerang Hasanuddin dengan akun AP Hasanuddin membalas komentar akun bernama Ahmad Fauzan S di unggahan Thomas. Andi Pangerang Hasanuddin justru melontarkan ancaman.
“Haruskah saya melegitimasi atau tidak, seluruh darah Muhammadiyah? Belum lagi Muhammadiyah disusupi oleh Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global Pembebasan Gema? Banyak bicara! Sini saya bunuh kalian satu per satu. ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya muak melihat kalian berkelahi,” kata Andi.
(dzu)
[Gambas:Video CNN]