Jakarta –
Setelah lebih dari satu abad menghilang, mural pra-Hispanik berskala besar telah ditemukan kembali di Peru utara. Penemuan mural bersejarah tersebut ditemukan oleh arkeolog dari Jerman dan sekelompok mahasiswa.
Dilansir AFP, Selasa (6/12/2022), seorang arkeolog dari University of Freiburg, Jerman, bernama Sam Ghavami. Dia menemukan kembali mural yang berusia sekitar 1.000 tahun.
Dalam hasil penelitiannya, ia percaya bahwa mural tersebut menggabungkan gaya orang Moche dan Lambayeque.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Berdasarkan sejarahnya, mural tersebut dikabarkan merupakan bagian dari kuil Huaca Pintada. Salah satu bagian mural diberi label ‘prosesi prajurit’ dan menampilkan dewa berbentuk burung.
Bukti terbaru tentang keberadaan mural pra-Hispanik berasal dari foto hitam-putih tahun 1916 yang diambil oleh etnolog Hans Heinrich Bruning. Dia tahu mural itu karena seorang perampok mencoba merampoknya.
Hans Heinrich Bruning mempelajari Moche dan segalanya mulai dari ritual hingga adat istiadat mereka. Ia juga mendokumentasikan hasil penelitiannya di sebuah museum di kota Lambayeque, Peru.
Sejak ahli etnologi memotret mural tersebut, tidak ada arkeolog yang berusaha menemukannya kembali. Sampai Ghavami pergi mencarinya lagi.
“Ghavami pergi mencarinya dan harus berjuang lama untuk mendapatkan izin dari keluarga pemilik tanah tempat mural itu ditemukan,” kata pernyataan AFP.
Dia juga menegaskan bahwa dia tidak sepenuhnya memahami gambar-gambar di mural bersejarah itu. “Namun tampaknya mural tersebut menghadirkan gagasan tentang hierarki sakral yang dibangun di sekitar pemujaan leluhur dan hubungan pribadi mereka dengan kekuatan alam,” katanya.
Dalam penemuannya, dia mengatakan mural berusia 1.000 tahun itu unik dalam sejarah seni mural di Peru.
Simak video “Melihat Mural Wayang Pancasila di Magelang”
[Gambas:Video 20detik]
(teh/dar)