Jakarta, CNNIndonesia —
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terungkap Setengah dari Shaban 1444 H jatuh besok, Rabu (8/3). Periksa teknik penentuan berdasarkan perhitungan para astronom.
Salah satunya tertuang dalam data bulan dan indikasi rukyatul hilal awal Sya’ban yang tertuang dalam Surat LF PBNU Nomor 011/LF-PBNU/II/2023 yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH. Sirril Wafa dan Sekretaris PBNU LF H Asmui Mansur, Minggu (19/19/2020)2), dikutip dari NU Online.
“Permulaan bulan Sya’ban terjadi pada Rabu (22/2/2023). Sedangkan paruh Sya’ban juga bertepatan pada Rabu (8/3/2023),” katanya seperti dikutip.
Hasil paruh Syaban tersebut berdasarkan hasil rukyatul hilal awal Syaban 1444 H yang dilaksanakan pada Senin (20/2).
Berdasarkan informasi LF PBNU, tidak ada lokasi yang melaporkan melihat hilal pada 1 Syaban 1444 H pada Senin, 29 Rajab 1444 H, atau 20 Februari 2023.
Menurut keterangan PBNU, hilal pada 29 Rajab 1444 H berada di atas ufuk saat matahari terbenam, tepatnya +2 derajat 34 menit 53 detik, dengan Kantor PBNU menunjukkan, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11′ 25″ S 106º.50′ 50″ timur.
Sedangkan konjungsi atau ijtima bulan terjadi pada Senin Pahing 20 Februari 2023 pukul 14:08:18 WIB.
Selain itu, letak matahari terbenam berada di 11 derajat 04 menit 24 detik selatan titik barat, sedangkan letak hilal berada di 13 derajat 57 menit 02 detik selatan titik barat.
Namun, tinggi hilal dan sudut elongasinya tidak memenuhi kriteria rukyah NU yaitu tinggi 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Berdasarkan metode astronomi atau perhitungan lintasan benda langit yang sama, parameter sabit terkecil terjadi di Kota Jayapura, Papua, dengan tinggi bulan sabit 1 derajat 11 menit, pemanjangan bulan sabit sejati 4 derajat 21 menit dan panjang bulan sabit di atas cakrawala 7 menit 8 saat.
Sedangkan hilal terbesar terjadi di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dengan tinggi hilal 2 derajat 25 menit, elongasi hilal sejati 4 derajat 48 menit dan panjang hilal di atas ufuk 12 menit 50 detik. .
“Tinggi hilal di seluruh Indonesia bernilai positif. Artinya hilal berada di atas ufuk saat matahari terbenam. Namun, tinggi hilal dan sudut elongasinya tidak memenuhi kriteria rukyah NU, yang tingginya 3 derajat dan perpanjangan 6,4 derajat.”
“Artinya, kemungkinan besar hilal tidak akan terlihat. Dengan begitu, bulan Rajab 1444 H diisi menjadi 30 hari,” lanjut pernyataan PBNU.
Senada dengan itu, pakar Falakiyah dari Kementerian Agama Aceh Alfirdaus Putra mengatakan, pihaknya pernah melihat hilal pertama Sya’ban 1444 H di pusat Observatorium Tgk Chik Hilal Kuta Karang Lhoknga Aceh pada 29 Rajab 1444 H. atau 20 Februari 2023.
Bulan sabit tidak terlihat pada hari itu, sehingga bulan Rajab selesai selama 30 hari. Jadi, 1 Sya’ban jatuh pada tanggal 22 Februari 2023.
“Hasil hilal pertama Sya’ban terlalu rendah dan tidak bisa diperbaiki serta masih belum termasuk dalam kategori hilal pertama, sehingga hasil bulan Rajab terakhir diperkirakan 30 hari, sampai dengan awal Sya’ban jatuh pada Rabu, 22 Februari 2023,” kata Alfirdaus dikutip dari laman Pemprov Aceh, Minggu (5/3).
Karena itu, Firdaus menjelaskan Nisfu Syaban jatuh pada Rabu (8/3).
“Insya Allah 15 Sya’ban 1444 H bertepatan dengan hari Rabu tanggal 8 Maret 2023, malam nishfu Sya’ban adalah Selasa atau Rabu malam dari Maghrib,” ujarnya.
Menurutnya, pemantauan serupa juga dilakukan di daerah lain di Indonesia oleh Tim Falakiyah Kanwil Kemenag di daerah lain.
“Untuk ayyamul bidh bulan ini yaitu tanggal 6, 7 dan 8 Maret semoga bermanfaat bagi masyarakat yang ingin puasa khitanan,” jelas Firdaus.
Malam Nisfu Syaban sendiri merupakan malam yang istimewa dalam Islam. Dikutip dari NU Online, salah satu keistimewaannya adalah soal penghapus dosa bagi orang yang memohon ampun kepada Allah SWT.
“Ketika malam Nisfu Syaban tiba, malaikat berseru kepada Allah: Apakah ada orang yang meminta ampunan, maka saya ampuni, apakah ada orang yang meminta sesuatu, maka permintaannya akan saya kabulkan,” demikian isi surat tersebut. hadits. diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman.
(tim/a)
[Gambas:Video CNN]