Jakarta –
Roket asal Swedia mengalami masalah sehingga tidak ke arah yang benar, melainkan masuk ke wilayah tetangganya Norway dan jatuh di gunung. Norwegia juga menanggapi insiden ini dengan serius.
dikutip detikINET dari News Sky.com, Kamis (27/04/2023), Kementerian Luar Negeri Norwegia mengatakan bahwa pihak berwenang mengambil tindakan tidak sah di sisi perbatasannya dengan sangat serius. Apalagi, pihak Swedia seakan menutupnya.
“Kementerian tidak diberi tahu secara resmi, dan ketika insiden seperti ini terjadi, penting bagi mereka yang bertanggung jawab untuk segera memberi tahu pihak berwenang Norwegia melalui saluran yang sesuai,” kata juru bicara kementerian luar negeri Ragnhild Simenstad.
Roket yang dimaksudkan untuk penelitian berhasil mencapai orbit pada ketinggian 250 km, di mana eksperimen dilakukan dalam gravitasi nol sebelum meluncur.
“Roket itu terbang sedikit lebih lama dan lebih jauh ke barat dari yang diharapkan,” kata Perusahaan Luar Angkasa Swedia (SSC), yang bertanggung jawab atas peluncuran tersebut.
Roket dan muatannya jatuh di daerah pegunungan di wilayah Norwegia. Daerah itu 40 km lebih jauh ke barat laut dari lokasi pendaratan yang direncanakan sebelumnya. Untungnya tidak ada korban jiwa atau kerusakan
“Roket mendarat di daerah tak berpenghuni, dan 10 km dari pemukiman terdekat,” kata Philip Ohlsson dari SSC.
Itu diluncurkan dari Esrange Space Center dekat Kiruna, Swedia pada pukul 7:20 pagi waktu setempat (1220 GMT), dan seharusnya mendarat di dekat perbatasan. Saat ini, pekerjaan sedang dilakukan untuk memulihkan muatan roket dan penyelidikan akan menemukan alasan teknis di balik jalur penerbangan yang tidak direncanakan tersebut.
*Artikel ini ditulis oleh Mahendra Lavidavayastama, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Tonton Video “Melihat Roket Cetak 3D Pertama di Dunia”
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)