Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri baru Malaysia Anwar Ibrahim menjadi sorotan setelah raja mengangkatnya setelah drama pemilihan umum (Pemilu) yang tidak menghasilkan suara terbanyak.
Hubungannya dengan mantan PM Mahathir Mohamad tidak luput dari perhatian. Mereka memiliki rekam jejak yang rumit. Keduanya pernah dekat, bermusuhan, lalu membentuk sebuah kekuatan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Sejak kecil, Anwar aktif memimpin gerakan mahasiswa Islam pada pertengahan 1960-an hingga 1970-an. Bahkan dia ditangkap karena tindakannya melawan kemiskinan dan kelaparan.
Pihak berwenang menuntut Anwar di bawah Internal Security Act (ISA). Dia ditahan selama 20 bulan tanpa pengadilan.
[Gambas:Video CNN]
Saat itulah Mahathir tertarik pada Anwar. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1981, Mahathir menjadi perdana menteri.
Anwar kemudian bergabung dengan Partai Nasional Persatuan Melayu Bersatu (UMNO), di bawah pimpinan Mahathir. Dari sinilah, karir Anwar dimulai.
Sejak 1983 hingga 1991, ia tercatat sebagai menteri di berbagai bidang, mulai dari Menteri Pertanian, Menteri Pendidikan, hingga Menteri Keuangan (Menkeu).
Saat menjadi Menteri Keuangan, karir politiknya melesat. Kemudian pada 1993, Mahathir mengangkat Anwar sebagai wakil perdana menteri.
Mahathir menaruh kepercayaan besar pada wakil perdana menterinya.
Dalam buku “Malaysian Politics Under Mahathir” karya Diane K Mauzy, tertulis bahwa perdana menteri akan memikirkan semua rumor yang berkembang tentang Anwar dalam semalam sebelum bertanya langsung.
“Dia akan memikirkan apakah itu semua benar, dan membawa keraguannya sepanjang malam,” tulis Mauzy.
Lanjutkan membaca di halaman selanjutnya…
Pasang surut Hubungan Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad
BACA HALAMAN BERIKUTNYA