Jakarta –
Roket bahan bakar metana pertama di dunia Cinayang diluncurkan ke orbit pada Rabu (14/12), gagal mencapai tujuannya.
Roket Zhuque-2 dikembangkan oleh perusahaan Landspace yang berbasis di Beijing, lepas landas pada misi orbit pertama dari peluncur berbahan bakar metana dan peluncuran pertama roket propelan cair yang dikembangkan secara komersial oleh China.
Meskipun harapan tinggi untuk misi bersejarah, Zhuque-2 gagal memasuki orbit dan kehilangan 14 satelit yang dibawanya.
Peluncuran berlangsung di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan China di Gurun Gobi pada Rabu (14/12) dan bertujuan untuk menempatkan berbagai satelit komersial ke orbit Sun-synchronous. Namun, menurut laporan, roket tahap kedua gagal, mengakibatkan kegagalan misi dan hilangnya semua satelit.
badan antariksa Cina belum merilis pernyataan resmi atas kegagalan peluncuran tersebut. Namun berdasarkan rekaman yang diposting di Twitter setelah peluncuran, tampaknya ada anomali di fase kedua roket mencegah Zhuque-2 mencapai kecepatan orbit.
Gambar yang diambil dari liputan peluncuran juga menunjukkan tahap pertama roket berkinerja baik, tetapi mengalami penurunan ketinggian dan kecepatan yang parah sekitar lima menit setelah penerbangan.
[Gambas:Twitter]
Landspace sedang dikerjakan Roket Zhuque-2 versi kedua, namun belum diketahui kapan perilisan selanjutnya. Terlepas dari kegagalan Zhuque-2, misi tersebut menunjukkan kemajuan pesat yang dibuat oleh program luar angkasa China, baik dalam hal kemampuan nasional maupun komersial.
Dikutip dari Space.com, China telah berhasil melakukan 60 peluncuran hingga 2022, dan baru saja menyelesaikan pemasangan stasiun luar angkasa Tiangong.
Perusahaan ruang angkasa swasta China juga telah membuat kemajuan tahun ini, karena semakin banyak penyedia layanan peluncuran ruang angkasa mulai menempatkan muatan ke orbit atas nama China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC).
Simak Video “China Berhasil Bawa 3 Satelit Lewat Roket CERES-1”
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)